Connect with us

DenyutPasar

Laba Bank Mega Syariah Anjlok 36%, NPF Membaik

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– PT Bank Mega Syariah (BMS) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 36,01% menjadi Rp88,44 miliar pada semester I-2024, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp138,21 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penyusutan pendapatan setelah distribusi bagi hasil dan peningkatan beban operasional.

Pendapatan setelah distribusi bagi hasil tercatat turun 20,42% menjadi Rp301,87 miliar, sementara pendapatan dari penyaluran dana juga turun 6,46% menjadi Rp574,15 miliar. Di sisi lain, beban bagi hasil untuk pemilik dana investasi meningkat 16,13% menjadi Rp272,28 miliar.

Hal ini berdampak pada penurunan net operating margin (NOM) dari 2,06% menjadi 1,44%, serta peningkatan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 73,84% menjadi 82,19%.

Meskipun laba menurun, BMS mencatatkan perbaikan pada rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross menjadi 0,92% dari 1,06%, dan NPF net stabil di 0,79%. Total penyaluran pembiayaan juga meningkat 4,68% menjadi Rp7,36 triliun.

Namun, aset BMS tercatat turun 2,81% menjadi Rp16,24 triliun, seiring dengan penurunan dana pihak ketiga sebesar 29,03% menjadi Rp9,4 triliun.

Advertisement

Analisis

Penurunan kinerja BMS pada semester I-2024 mencerminkan tantangan yang dihadapi industri perbankan syariah di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Peningkatan biaya operasional dan penurunan pendapatan menjadi faktor utama yang menekan profitabilitas.

Meski demikian, perbaikan NPF mengindikasikan kualitas aset BMS yang membaik, serta potensi pertumbuhan yang positif di masa mendatang. Strategi efisiensi dan peningkatan kualitas aset akan menjadi kunci bagi BMS untuk menjaga kinerja yang berkelanjutan.