Connect with us

CakrawalaTekno

Microsoft Hidupkan Kembali Aplikasi “People” di Windows 11

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Bayang-bayang aplikasi People, yang pernah menjadi andalan pengguna Windows 8 untuk mengelola kontak dan terhubung dengan jejaring sosial, kembali muncul ke permukaan. Microsoft dikabarkan tengah menghidupkan kembali aplikasi ini di Windows 11, membawa serta sejuta kenangan dan pertanyaan tentang relevansi dan inovasi yang dibawanya.

People pertama kali diperkenalkan di Windows 8 sebagai aplikasi yang mengintegrasikan buku alamat dengan platform media sosial. Pengguna dapat menambahkan akun Microsoft, Facebook, LinkedIn, dan Twitter untuk memudahkan komunikasi dan interaksi dengan kolega, teman, dan keluarga. Namun, seiring berjalannya waktu, integrasi media sosial ini dihilangkan, dan di Windows 10, Microsoft mengalihkan fokus pada integrasi dengan Skype.

Sayangnya, perjalanan People tidaklah mulus. Fitur dan fungsinya yang kian tumpang tindih dengan Teams dan Skype membuat Microsoft memutuskan untuk menghentikan aplikasi ini di Windows 10 pada tahun 2021. People pun tenggelam dalam kesunyian, meninggalkan sebuah celah dalam sejarah sistem operasi Windows.

Kini, seperti phoenix yang bangkit dari abu, People dilaporkan akan kembali hadir di Windows 11. Bocoran yang beredar di internet mengungkapkan bahwa aplikasi ini kini berukuran sangat kecil, hanya 2.6 MB, mengindikasikan bahwa People kemungkinan besar akan berbasis web. Tampilannya pun tampak lebih modern dan minimalis, sesuai dengan desain Windows 11 yang elegan.

Meskipun tampilannya berubah, People versi baru ini tampaknya akan menawarkan fungsi yang serupa dengan pendahulunya, yaitu menyimpan dan mengelola daftar kontak, menampilkan detail informasi kontak secara individual, dan memudahkan pencarian kontak dengan cepat. Namun, ada satu perbedaan mencolok yang menimbulkan pertanyaan dan spekulasi. Kabarnya, People versi baru ini hanya akan mendukung akun Microsoft untuk work and school, bukan akun pribadi.

Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai target pengguna dan tujuan di balik kebangkitan People. Apakah Microsoft ingin memfokuskan People pada produktivitas dan kolaborasi di lingkungan kerja dan pendidikan? Ataukah ada rencana lain yang belum terungkap?

Advertisement

Kembalinya People menarik perhatian banyak pihak. Beberapa menyambutnya dengan antusias, bernostalgia dengan fitur yang pernah mereka gunakan. Namun, tidak sedikit yang skeptis, mempertanyakan relevansi People di tengah dominasi aplikasi komunikasi dan media sosial lainnya seperti WhatsApp, Telegram, dan Google Contacts.

People memang memiliki potensi untuk menjadi alat yang bermanfaat bagi pengguna Windows 11. Integrasinya dengan ekosistem Microsoft, seperti Outlook, Teams, dan OneDrive, dapat menciptakan pengalaman pengguna yang lebih terpadu dan produktif. Fokusnya pada akun work and schooljuga dapat menjadikannya alat yang efisien untuk kolaborasi dan komunikasi di lingkungan kerja atau pendidikan.

Namun, People juga dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah. Persaingan dengan aplikasi manajemen kontak dan komunikasi lainnya yang sudah mapan menuntut Microsoft untuk berinovasi dan menawarkan nilai tambah yang signifikan. Adopsi pengguna juga menjadi faktor krusial, mengingat aplikasi ini sempat dihentikan sebelumnya. Keterbatasan akun pribadi pun dapat membatasi basis pengguna People dan mengurangi daya tariknya.

Kebangkitan People merupakan langkah strategis Microsoft dalam memperkuat ekosistem aplikasinya. Dengan fokus pada produktivitas dan integrasi dengan layanan Microsoft lainnya, People berpotensi menjadi alat yang bermanfaat bagi pengguna di lingkungan kerja dan pendidikan.

Namun, Microsoft perlu memperhatikan tantangan yang ada dan terus berinovasi untuk memastikan People tetap relevan dan kompetitif di era modern ini. Menambahkan dukungan untuk akun Microsoft pribadi, mengembangkan fitur-fitur baru yang inovatif dan bermanfaat, meningkatkan integrasi dengan aplikasi dan layanan Microsoft lainnya, serta melakukan kampanye pemasaran yang efektif merupakan beberapa langkah penting yang perlu diambil oleh Microsoft.

Advertisement

Jika Microsoft mampu melakukan hal-hal tersebut, People berpotensi menjadi aplikasi yang sukses dan bermanfaat bagi banyak pengguna. Namun, jika tidak, People mungkin akan mengalami nasib yang sama seperti pendahulunya dan kembali tenggelam dalam persaingan yang ketat.

Kembalinya People di Windows 11 merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk diamati. Apakah aplikasi ini akan berhasil mencuri perhatian pengguna dan menjadi sebuah inovasi yang bermanfaat? Atau akankah ia hanya menjadi sebuah nostalgia sesaat yang kembali terlupakan? Hanya waktu yang akan menjawabnya. (nova/fine)