FinTech
AFPI Gandeng Raksasa Fintech Shenzhen untuk Akselerasi Industri Fintech Indonesia
Rifinet.com, Jakarta– Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengukuhkan komitmennya dalam memajukan industri fintech Tanah Air melalui sebuah langkah strategis. AFPI resmi menjalin kemitraan dengan Shenzhen Internet Finance Association (SIFA), sebuah asosiasi yang menaungi perusahaan-perusahaan fintech terkemuka di Shenzhen, Tiongkok.
Harza Sandityo, Ketua Bidang External Affairs & Advocacy AFPI, menyampaikan antusiasmenya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/11/2024). “Kerja sama ini merupakan momentum penting bagi industri fintech Indonesia. SIFA memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam mengembangkan ekosistem fintech yang dinamis dan inklusif. Kami yakin kolaborasi ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri fintech di Indonesia,” ujarnya.
Shenzhen, yang dikenal sebagai pusat inovasi teknologi di Tiongkok, memiliki ekosistem fintech yang sangat berkembang. Berbagai perusahaan fintech raksasa dan startup inovatif berbasis di kota ini. SIFA berperan aktif dalam memfasilitasi kolaborasi, inovasi, dan perkembangan industri fintech di Shenzhen.
Melalui kemitraan ini, AFPI dan SIFA akan bekerja sama dalam berbagai aspek untuk mempercepat pertumbuhan industri fintech di Indonesia. Kedua asosiasi akan saling berbagi informasi dan pengetahuan terkait regulasi, teknologi, dan tren terkini di industri fintech. AFPI dan SIFA juga akan mengembangkan program-program bersama untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di industri fintech Indonesia.
Program pelatihan, workshop, dan sertifikasi akan diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pelaku fintech di Indonesia di berbagai bidang, seperti teknologi fintech, manajemen risiko, dan regulasi.
Selain itu, kerja sama ini juga akan memfasilitasi transfer teknologi fintech terkini dari Shenzhen ke Indonesia. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, big data, dan cloud computing akan diadopsi untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi di industri fintech Indonesia. AFPI dan SIFA akan menyelenggarakan kunjungan studi, seminar, dan program inkubasi startup untuk mendukung transfer teknologi ini.
AFPI dan SIFA juga akan bekerja sama untuk mempromosikan harmonisasi regulasi dan standar fintech di Indonesia dan Tiongkok. Hal ini akan memudahkan perusahaan fintech di kedua negara untuk melakukan ekspansi dan kolaborasi. Kedua asosiasi juga akan aktif berpartisipasi dalam forum internasional untuk menyuarakan kepentingan industri fintech di kedua negara.
Salah satu fokus utama dari kemitraan ini adalah pengembangan ekosistem fintech yang inklusif di Indonesia. AFPI dan SIFA berkomitmen untuk memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat yang belum tersentuh bank (unbanked) dan masyarakat yang kurang terlayani bank (underbanked). Berbagai program akan dikembangkan untuk meningkatkan literasi keuangan dan mendorong adopsi teknologi fintech di kalangan masyarakat.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi Indonesia. Akselerasi pertumbuhan industri fintech akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan inklusi keuangan, dan meningkatkan daya saing Indonesia di era ekonomi digital.
“Kami optimis bahwa kerja sama ini akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Harza. “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan SIFA untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat inovasi keuangan digital di Asia Tenggara.”
Kemitraan AFPI dan SIFA sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong perkembangan ekonomi digital. Pemerintah telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mendukung pertumbuhan industri fintech, termasuk penyederhanaan regulasi, peningkatan infrastruktur digital, dan pengembangan talenta digital.
Diharapkan, kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi asosiasi industri lain di Indonesia untuk melakukan kemitraan strategis dengan organisasi internasional. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman global, Indonesia dapat mempercepat transformasi digital dan meningkatkan daya saing di era ekonomi digital. (nova/fine)