DenyutPasar
GOTO Kembali Menghijau, Analis Rekomendasikan Beli

Rifinet.com, Jakarta– Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali menunjukkan tajinya di pasar modal. Setelah mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 8,33% pada 14 Oktober dan melanjutkan penguatan sebesar 1,54% pada 15 Oktober 2024, saham GOTO kembali menghijau pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2024). Pukul 09.40 WIB, saham GOTO terpantau naik 1,52% ke level Rp 67.
Penguatan ini sejalan dengan optimisme pasar terhadap prospek kinerja perseroan ke depan. Mandiri Sekuritas dalam riset terbarunya yang dirilis hari ini (16/10/2024) memperkirakan GOTO akan mencapai titik impas EBITDA yang disesuaikan pada kuartal III-2024. Hal ini didorong oleh pertumbuhan kuat dua digit year-on-year (yoy) dalam Gross Transaction Value (GTV) layanan on-demand. “Secara keseluruhan, kami memperkirakan hasil pada 3Q24 akan berada pada jalur yang tepat untuk menghasilkan metrik yang dipandu pada tahun 2024,” ungkap Mandiri Sekuritas.
Optimisme yang sama juga diungkapkan oleh Mirae Asset Sekuritas. Mirae menetapkan saham GOTO sebagai salah satu pilihan teratas di sektor teknologi dan merekomendasikan beli dengan target harga Rp 80. Rekomendasi beli yang diberikan oleh sejumlah analis ini bukan tanpa alasan. GOTO menunjukkan perbaikan kinerja yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Pada semester I-2024, GOTO berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,07 triliun, melonjak 123% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan pendapatan ini terutama didorong oleh pertumbuhan GTV di segmen on-demand services dan e-commerce. Kontribusi pendapatan dari segmen on-demand services mencapai Rp 2,3 triliun, naik 58,5% yoy. Sementara itu, pendapatan dari segmen e-commercemencapai Rp 1,7 triliun, melonjak 250% yoy.
Pertumbuhan GTV yang solid menjadi kunci utama peningkatan pendapatan GOTO. Pada semester I-2024, GTV GOTO mencapai Rp 341 triliun, naik 24% yoy. GTV on-demand services mencapai Rp 158 triliun, naik 17% yoy. Sementara itu, GTV e-commerce mencapai Rp 183 triliun, melonjak 32% yoy.
Selain itu, GOTO juga berhasil menekan kerugian. Pada semester I-2024, rugi bersih GOTO tercatat sebesar Rp 3,8 triliun, turun signifikan dibandingkan rugi bersih pada semester I-2023 yang mencapai Rp 11,5 triliun. Penurunan rugi bersih ini terutama disebabkan oleh efisiensi biaya dan optimalisasi operasional yang dilakukan oleh perseroan.
Ada beberapa faktor yang mendorong perbaikan kinerja GOTO. Pertama, GOTO telah menerapkan strategi untuk fokus pada profitabilitas dengan melakukan efisiensi dan optimalisasi biaya. Strategi ini terbukti efektif dalam menekan kerugian perseroan. GOTO berhasil menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 34% yoy menjadi Rp 3,2 triliun pada semester I-2024. Perseroan juga berhasil memangkas beban usaha sebesar 40% yoy menjadi Rp 5,7 triliun.
Kedua, GOTO mencatatkan pertumbuhan GTV yang solid di semua lini bisnisnya, baik di segmen on-demand services, e-commerce, maupun financial technology. Pertumbuhan GTV ini didorong oleh peningkatan adopsi layanan digital di Indonesia dan strategi GOTO untuk memperluas jangkauan pasar.
Ketiga, GOTO berhasil meningkatkan monetisasi di platformnya melalui berbagai inisiatif, seperti peningkatan take rate dan pengenalan fitur-fitur baru yang berbayar. Pada semester I-2024, take rateGOTO meningkat menjadi 4,1% dari sebelumnya 3,7% pada semester I-2023.
Keempat, GOTO memiliki potensi sinergi bisnis yang besar antara Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Sinergi ini dapat menciptakan nilai tambah bagi perseroan dan meningkatkan efisiensi operasional. Contohnya, integrasi GoPay di Tokopedia telah meningkatkan transaksi di platform e-commerce tersebut.
Dengan perbaikan kinerja yang telah dicapai dan potensi pertumbuhan yang masih besar, prospek GOTO ke depan dinilai cukup cerah. GOTO diprediksi akan terus mencatatkan pertumbuhan GTV yang solid, didorong oleh peningkatan adopsi layanan digital di Indonesia. Selain itu, GOTO juga diperkirakan akan terus menekan kerugian dan mencapai profitabilitas dalam waktu dekat.
Secara teknikal, saham GOTO menunjukkan tren penguatan. Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) berada di wilayah positif, mengindikasikan momentum bullish. Stochastic Oscillator juga menunjukkan sinyal beli, dengan garis %K memotong garis %D dari bawah.
Berdasarkan analisis fundamental dan teknikal, saham GOTO direkomendasikan untuk buy. Target harga jangka pendek di level Rp 80. Namun, investor perlu memperhatikan beberapa risiko yang dapat mempengaruhi kinerja saham GOTO, seperti persaingan yang ketat di industri teknologi, perubahan regulasi, dan fluktuasi ekonomi makro. (gege/fine)
