Connect with us

RaksasaBisnis

OJK Restui Dua Direktur Baru, BSI Perkuat Jajaran Manajemen untuk Ekspansi Bisnis

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin mantap mengarungi industri perbankan syariah dengan resmi mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pengangkatan dua direktur baru. Keputusan ini memperkuat jajaran manajemen BSI dalam menghadapi tantangan dan peluang di industri keuangan syariah yang terus berkembang.

Dua figur berpengalaman yang telah lolos uji kelayakan dan kepatutan OJK tersebut adalah Harry Gusti Utama sebagai Direktur Retail Banking dan Ari Rizaldi sebagai Direktur Treasury & International Banking. Pengangkatan keduanya telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BSI pada Mei 2024 lalu dan kini telah mendapatkan lampu hijau dari regulator.

“OJK telah memutuskan untuk menyetujui pengangkatan Harry Gusti Utama sebagai Direktur Retail Banking dan Ari Rizaldi sebagai Direktur Treasury & International Banking,” ungkap Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/10). Keputusan OJK ini tertuang dalam surat nomor SR-443/PB.02/2024 tanggal 8 Oktober 2024. Wisnu menegaskan bahwa pengangkatan dua direktur baru ini tidak berdampak material terhadap kelangsungan usaha BSI.  

Harry Gusti Utama, Direktur Retail Banking yang baru, merupakan bankir senior dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri perbankan. Sebelum bergabung dengan BSI, beliau menjabat sebagai Direktur Consumer Banking di Bank BTN. Kariernya di dunia perbankan dimulai di Bank Mandiri di mana beliau memegang berbagai posisi strategis di bidang operasional, kredit, dan pemasaran. Keahliannya di bidang retail banking diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan ritel BSI.

Baca Juga:  Huawei Goda Insinyur TSMC dengan Gaji Selangit, Misi Mengejar Ketertinggalan Teknologi Chip

Sementara itu, Ari Rizaldi, Direktur Treasury & International Banking, memiliki rekam jejak yang kuat di sektor keuangan, khususnya di treasury dan pasar modal. Beliau pernah menjabat sebagai Group Head Treasury di Bank Muamalat sebelum bergabung dengan BSI. Pengalamannya di bidang treasury dan international banking diharapkan dapat meningkatkan efisiensi manajemen dana dan mengembangkan bisnis BSI di pasar global.

Advertisement

Dengan bergabungnya Harry Gusti Utama dan Ari Rizaldi, susunan Direksi BSI kini menjadi:

  • Hery Gunardi: Direktur Utama
  • Bob Tyasika Ananta: Wakil Direktur Utama
  • Zaidan Novari: Direktur Wholesale Transaction Banking
  • Anton Sukarna: Direktur Sales & Distribution
  • Tribuana Tunggadewi: Direktur Compliance & Human Capital  
  • Ade Cahyo Nugroho: Direktur Finance & Strategy
  • Saladin D. Effendi: Direktur Information Technology
  • Grandhis Helmi Harumansyah: Direktur Risk Management
  • Harry Gusti Utama: Direktur Retail Banking
  • Ari Rizaldi: Direktur Treasury & International Banking

Penambahan amunisi di jajaran direksi ini menjadi sinyal kuat komitmen BSI untuk terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di industri perbankan syariah Indonesia. BSI memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah nasional. Data OJK menunjukkan bahwa aset perbankan syariah di Indonesia terus mengalami peningkatan. Per Juni 2024, aset perbankan syariah mencapai Rp808,35 triliun, tumbuh 10,44% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini menunjukkan potensi besar industri keuangan syariah di Indonesia.

Baca Juga:  Khawatir Akan Keamanan Data, Kanada Usir Tiktok, Kantor Ditutup

BSI telah menetapkan sejumlah strategi untuk merealisasikan visinya menjadi Top 10 Global Islamic Bank. Salah satu strategi kunci BSI adalah penguatan digitalisasi. BSI terus mengembangkan layanan digital untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah. Contoh konkretnya adalah pengembangan aplikasi mobile banking BSI Mobile yang kini telah dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti pembukaan rekening online, transfer, pembayaran tagihan, pembelian, top up e-wallet, dan akses ke layanan lainnya. BSI juga aktif mengembangkan internet banking dan layanan digital lainnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin dinamis.

Selain itu, BSI juga aktif melakukan ekspansi bisnis baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri, BSI terus memperluas jaringan cabang dan melakukan penetrasi pasar ke berbagai segmen. BSI juga aktif menjalin kerjasama strategis dengan berbagai pihak, seperti fintech, e-commerce, dan perusahaan lainnya. Untuk ekspansi ke luar negeri, BSI telah membuka cabang di Dubai dan berencana untuk memasuki pasar lain di kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara.

BSI berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Berbagai program peningkatan kualitas layanan telah dijalankan, seperti program pelatihan karyawan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, peningkatan customer service melalui berbagai kanal, dan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Meskipun industri keuangan syariah memiliki prospek yang cerah, BSI juga menghadapi sejumlah tantangan. Persaingan di industri perbankan semakin ketat. BSI harus bersaing dengan bank konvensional yang juga mulai mengembangkan produk dan layanan syariah. Selain itu, literasi keuangan syariah di Indonesia masih relatif rendah. BSI perlu terus mengintensifkan program edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan syariah. Tantangan lainnya adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat. BSI harus adaptif dan inovatif dalam menerapkan teknologi terbaru untuk mempertahankan daya saing dan memenuhi ekspektasi nasabah.

Advertisement
Baca Juga:  Satgas PASTI Berhasil Blokir 400 Pinjol Ilegal, Modus Penipuan Makin Canggih

Di sisi lain, BSI juga memiliki peluang besar untuk terus tumbuh dan berkembang. Pemerintah Indonesia telah menetapkan sejumlah kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah, seperti penerbitan sukuk negara, pengembangan industri halal, dan penguatan kerangka regulasi keuangan syariah. Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia, sehingga potensi pasar keuangan syariah sangat besar. Kesadaran masyarakat akan pentingnya keuangan syariah juga semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan pembiayaan dan DPK perbankan syariah yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan jajaran manajemen yang semakin solid dan strategi yang tepat, BSI optimis dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mewujudkan visinya menjadi Top 10 Global Islamic Bank. Kehadiran Harry Gusti Utama dan Ari Rizaldi di jajaran direksi diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan BSI di masa mendatang.