Connect with us

CakrawalaTekno

Elon Musk Dirikan Pusat Data AI Raksasa dalam 19 Hari, Jensen Huang: “Manusia Super!”

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Elon Musk, sosok yang dikenal dengan ambisi besar dan inovasi revolusionernya, kembali mengguncang dunia teknologi. Melalui xAI, perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang ia dirikan, Musk berhasil membangun sebuah pusat data AI raksasa dalam waktu yang memecahkan rekor – hanya 19 hari! Prestasi ini sontak mengundang decak kagum dan pujian dari berbagai kalangan, termasuk CEO Nvidia, Jensen Huang, yang tak segan menjuluki Musk sebagai “manusia super”.

Pusat data yang berlokasi di Amerika Serikat ini menjadi rumah bagi 100.000 unit GPU (Graphics Processing Unit) Nvidia H200, chip AI tercanggih yang ada saat ini. GPU-GPU tersebut merupakan otak dari sistem AI, yang memungkinkan xAI untuk mengembangkan dan melatih model-model AI dengan skala dan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bayangkan, 100.000 unit H200 bekerja secara simultan untuk memecahkan masalah kompleks dan mengolah data dalam jumlah yang sangat besar.

Jen-Hsun Huang CEO NVIDIA

Kecepatan dan efisiensi tim xAI dalam membangun pusat data ini sungguh luar biasa. Jensen Huang, dalam wawancara dengan Altimeter Capital, mengungkapkan kekagumannya. “Membangun pabrik sebesar itu, dengan sistem pendingin liquid, dan mendapatkan izin dalam waktu singkat… itu seperti manusia super,” ujarnya. “Setahu saya, hanya ada satu orang di dunia yang bisa melakukan itu. Elon sangat unik dalam hal pemahaman teknik dan konstruksi sistem besar pengelolaan sumber daya. Itu luar biasa.”

Baca Juga:  Microsoft Hidupkan Kembali Aplikasi “People” di Windows 11

Huang, yang perusahaannya merupakan pemasok utama GPU untuk xAI, menjelaskan bahwa proses pembangunan pusat data AI biasanya memakan waktu bertahun-tahun. “Biasanya, pembangunan pusat data memakan waktu hingga empat tahun,” jelas Huang. “Tiga tahun pertama digunakan untuk merencanakan semua detail, dan tahun terakhir digunakan untuk pengiriman peralatan serta mulai menjalankan operasional.” Namun, xAI mampu merampungkan seluruh proses, mulai dari perencanaan, pembangunan, instalasi, hingga uji coba sistem, hanya dalam waktu kurang dari tiga minggu!  

“Tim xAI bergerak dari fase konsep ke kompatibilitas penuh dengan perangkat Nvidia dalam waktu kurang dari tiga minggu,” tambah Huang. “Proses ini termasuk menjalankan pelatihan model AI xAI menggunakan kluster super GPU yang baru saja dibangun.”

Tentu saja, membangun pusat data AI sekelas ini bukanlah pekerjaan mudah. Tim xAI harus menghadapi berbagai tantangan dan kompleksitas, mulai dari perencanaan infrastruktur, instalasi dan integrasi ratusan ribu GPU, pengelolaan daya dan pendinginan, hingga keamanan data.

Advertisement

Perencanaan infrastruktur menjadi kunci utama. Mereka harus merancang sistem yang mampu menampung dan mendukung 100.000 GPU, dengan mempertimbangkan aspek daya listrik, pendinginan, jaringan, dan keamanan. Ratusan ribu GPU ini membutuhkan daya listrik yang sangat besar dan menghasilkan panas yang luar biasa. Oleh karena itu, sistem pendingin yang efisien sangat krusial untuk menjaga suhu optimal dan mencegah kerusakan pada perangkat keras.

Baca Juga:  Modalku Raih Kredit Rp1,55 Triliun dari HSBC, Perkuat Pendanaan UMKM di Asia Tenggara

Selain itu, memasang dan mengintegrasikan ratusan ribu GPU bukanlah tugas yang sederhana. Setiap GPU harus terhubung dengan benar ke jaringan dan sistem pendingin. Proses ini membutuhkan keahlian teknis yang tinggi dan koordinasi yang baik antar tim. xAI juga harus memastikan keamanan data yang disimpan di pusat data, mengingat data tersebut sangat berharga dan rentan terhadap serangan siber.

Lalu, apa sebenarnya tujuan xAI membangun pusat data AI raksasa ini? xAI didirikan oleh Elon Musk dengan misi yang ambisius, yaitu “memahami hakikat alam semesta”. Untuk mencapai misi ini, xAI membutuhkan daya komputasi yang sangat besar untuk melatih model-model AI yang canggih.

Salah satu proyek utama xAI adalah pengembangan chatbot AI bernama Grok. Grok dirancang untuk menjadi chatbot yang “anti-woke”, artinya Grok tidak akan dibatasi oleh batasan-batasan politik dan sosial yang seringkali membatasi chatbot AI lainnya. Grok diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan “pedas” dan kontroversial yang ditolak oleh chatbotAI lainnya. Dengan pusat data AI yang baru, xAI dapat mempercepat pengembangan dan pelatihan Grok serta proyek-proyek AI lainnya.

Baca Juga:  Menkomdigi Bersih-Bersih, Meutya Akan Pecat Pegawai yang Terlibat Judi Online Secara Tidak Hormat

Pembangunan pusat data AI raksasa oleh xAI ini diperkirakan akan memberikan dampak yang signifikan bagi industri AI secara global. Daya komputasi yang besar memungkinkan xAI untuk mengembangkan model AI yang lebih canggih dan inovatif, yang dapat memicu perkembangan baru di berbagai bidang, seperti pengolahan bahasa alami, pengenalan gambar, dan robotika.

Advertisement

Kehadiran xAI dengan pusat data AI raksasanya juga akan meningkatkan kompetisi di industri AI. Hal ini dapat mendorong perusahaan-perusahaan AI lainnya untuk berinovasi dan mengembangkan produk yang lebih baik. Selain itu, xAI diperkirakan akan menarik talenta-talenta terbaik di bidang AI, yang dapat mempercepat perkembangan AI secara global.

Dengan demikian, pembangunan pusat data AI raksasa oleh xAI dalam waktu 19 hari merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Hal ini menunjukkan visi, kepemimpinan, dan kemampuan Elon Musk dan timnya dalam mengatasi tantangan dan kompleksitas pembangunan pusat data AI berskala besar. Dengan pusat data AI yang baru, xAI diharapkan dapat mempercepat pengembangan AI dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan teknologi di masa depan. (nova/fine)