Connect with us

FinTech

Nasabah Aktif Bank Digital Masih Rendah, Jadi Beban?

Published

on

Rifinet.com, Jakarta – Perkembangan bank digitaldi Indonesia terus melaju pesat, namun tantangan muncul terkait rendahnya porsi nasabah aktif. Beberapa bank digital tercatat memiliki proporsi nasabah aktif di bawah 50%, meski jumlah nasabah terus meningkat.

Head of Sustainability & Digital Lending Bank Jago, Andy Djiwandono, mengakui bahwa nasabah tidak aktif dapat menjadi beban bagi bank digital, terutama terkait biaya operasional dan infrastruktur. Namun, ia menekankan bahwa dampaknya bervariasi tergantung model bisnis masing-masing bank.

Bank Jago sendiri mendefinisikan nasabah aktif sebagai pengguna yang juga bertransaksi di ekosistem mitra mereka, seperti GoTo dan Bibit. Strategi ini membantu Bank Jago mencapai pertumbuhan pesat, dengan 66% nasabah funding berasal dari mitra ekosistem.

Sementara itu, BCA Digital (blu) melaporkan memiliki hampir 50% nasabah aktif dari total 2 juta pengguna. blu berkomitmen meningkatkan angka ini melalui edukasi dan pengembangan fitur-fitur baru.

Jenius, milik BTPN, mencatat 25% nasabah aktif yang melakukan transaksi dalam 30 hari terakhir. Darmadi Sutanto, Wakil Direktur Utama BTPN, menyoroti tantangan loyalitas nasabah di era digital, di mana banyak pengguna muda berpindah bank karena promo dan bunga tinggi.

Advertisement

Bank Saqu, dari Bank Jasa Jakarta, memiliki sekitar 50% nasabah aktif dari total satu juta pengguna. Mereka fokus pada peningkatan kualitas nasabah dan engagement, bukan hanya jumlah.

Pengamat perbankan, Moch. Amin Nurdin, sepakat bahwa nasabah tidak aktif dapat membebani bank, terutama terkait biaya operasional dan pemeliharaan sistem. Ia juga menyoroti tingginya bunga deposito dan tabungan di bank digital, yang dapat meningkatkan biaya dana (cost of fund).

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Celios, menambahkan bahwa banyak pengguna bank digital hanya memanfaatkan layanan gratis seperti transfer dan pembayaran. Ia menyarankan bank digital untuk mengembangkan produk deposito dan layanan payroll untuk meningkatkan kepercayaan nasabah dan mendorong mereka menyimpan dana dalam jangka panjang.

Data Terbaru:

  • Bank Jago: 12,5 juta nasabah (Juli 2024), 66% nasabah funding dari mitra ekosistem.
  • BCA Digital (blu): 2 juta nasabah (Juni 2024), hampir 50% nasabah aktif.
  • Jenius (BTPN): 25% nasabah aktif.
  • Bank Saqu: 1 juta nasabah, sekitar 50% nasabah aktif.

Rendahnya porsi nasabah aktif menjadi tantangan bagi bank digital. Meski dampaknya bervariasi, bank perlu terus berinovasi dan mengembangkan layanan untuk meningkatkan engagement dan mendorong nasabah untuk lebih aktif bertransaksi serta menyimpan dana.