Connect with us

RaksasaBisnis

Microsoft Balas Gugatan Delta Air Lines, Saling Tuduh Soal Kelalaian Teknologi

Published

on

Rifinet.comMicrosoftmembalas kritik pedas Delta Air Lines terkait gangguan IT besar yang melumpuhkan ribuan penerbangan bulan lalu. Microsoft menuduh Delta tidak memodernisasi infrastruktur teknologinya dan menolak tawaran bantuan berulang kali.

Ed Bastian, CEO Delta, sebelumnya menuntut ganti rugi dari Microsoft dan CrowdStrike, mengklaim gangguan tersebut merugikan Delta hingga $500 juta. Namun, Mark Cheffo, pengacara Microsoft, membantah tudingan tersebut. Dalam suratnya kepada pengacara Delta, Cheffo menyatakan bahwa Delta, tidak seperti maskapai lain, belum memodernisasi infrastruktur IT-nya.

Delta membalas dengan menegaskan investasi miliaran dolar untuk meningkatkan layanan teknologi sejak 2016. Mereka juga mengklaim memiliki rekam jejak panjang dalam berinvestasi pada layanan yang aman dan andal bagi pelanggan dan karyawan.

Perseteruan ini bermula dari pembaruan perangkat lunak CrowdStrike yang gagal dan berdampak pada jutaan komputer Windows. Microsoft dan CrowdStrike membantah bertanggung jawab atas gangguan tersebut dan menyalahkan Delta karena tidak mau menerima bantuan yang ditawarkan.

Microsoft bahkan menyebut CEO Satya Nadella telah mengirim email kepada Bastian, namun tidak dibalas. CrowdStrike juga menyatakan bahwa CEO George Kurtz telah menghubungi Delta, tetapi tidak mendapat tanggapan.

Advertisement

Cheffo mengungkapkan bahwa Delta tidak menggunakan Windows atau layanan cloud Azure milik Microsoft. Sebaliknya, Delta menggunakan layanan dari IBM dan Amazon Web Services. Hal ini memperkuat dugaan bahwa Delta menolak bantuan Microsoft karena masalah utamanya ada pada sistem pelacakan dan penjadwalan awak yang dikelola oleh penyedia teknologi lain.

Microsoft menuntut Delta menyimpan catatan yang menunjukkan seberapa besar teknologi dari IBM, Amazon, dan lainnya berkontribusi pada masalah maskapai tersebut dari 19 hingga 24 Juli.

Perang argumen antara kedua perusahaan ini menunjukkan kompleksitas dan saling ketergantungan dalam infrastruktur teknologi modern. Siapa yang benar dan siapa yang salah masih harus dibuktikan di pengadilan.