PerisaiDigital
Hacker Brain Cipher Minta Maaf, Janji Buka Kunci Enkripsi Data Pemerintah Gratis
Rifinet.com – Kelompok hacker yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, Brain Cipher, secara mengejutkan mengumumkan akan merilis kunci enkripsi secara gratis pada Rabu (3/7/2024). Pengumuman ini disampaikan melalui unggahan di dark web ransomware live, yang kemudian diposting ulang oleh akun pemantau dark web, @stealthmole_int.
Brain Cipher, yang diduga sebagai varian baru dari ransomwareLockbit3.0, sebelumnya telah melumpuhkan PDNS 2 selama dua pekan. Serangan ini berdampak luas, mengganggu layanan di 210 instansi pemerintah pusat dan daerah, termasuk Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian PUPR, LKPP, serta Pemerintah Daerah Kediri.
Dalam unggahannya, Brain Cipher menyatakan bahwa perilisan kunci enkripsi gratis ini bertujuan untuk menyadarkan pemerintah akan pentingnya memperkuat keamanan siber, terutama dalam hal sumber daya manusia. Mereka menegaskan bahwa serangan ini tidak bermotif politik, melainkan murni aksi ransomwareyang menuntut tebusan.
“Hari Rabu ini, kami akan merilis kunci enkripsi (PDNS 2) kepada Pemerintah Indonesia secara gratis. Kami harap serangan kami membuat pemerintah sadar bahwa mereka perlu meningkatkan keamanan siber mereka, terutama merekrut SDM keamanan siber yang kompeten,” tulis Brain Cipher.
Lebih lanjut, Brain Cipher menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kegaduhan yang ditimbulkan. Mereka juga menegaskan bahwa keputusan untuk merilis kunci enkripsi ini diambil secara independen, tanpa pengaruh dari pihak manapun.
“Kami meminta maaf kepada publik atas semua yang terjadi, dan kami juga meminta publik paham bahwa keputusan inikami buat secara independen, tidak dipengaruhi oleh siapa pun,” lanjut Brain Cipher.
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah mengidentifikasi ransomware Brain Cipher sebagai pengembangan terbaru dari Lockbit 3.0. Menteri Kominfo, Budi Arie, juga mengungkapkan bahwa hackersempat meminta tebusan sebesar 8 juta dollar AS (sekitar Rp 130 miliar).
Pengumuman Brain Cipher ini tentu menjadi kabar baik bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. Namun, di sisi lain, ini juga menjadi peringatan keras akan kerentanan keamanan siber di Indonesia. Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah konkret untuk memperkuat pertahanan siber, termasuk meningkatkan kualitas SDM di bidang keamanan siber.
Analisis Pakar
Pakar keamanan siber, Pratama Persadha, menilai bahwa langkah Brain Cipher ini cukup mengejutkan. Menurutnya, biasanya kelompok hackertidak akan merilis kunci enkripsi secara gratis, apalagi setelah meminta tebusan.
“Ini bisa jadi strategi mereka untuk mendapatkan simpati publik atau untuk menunjukkan bahwa mereka punya kemampuan yang lebih dari sekadar meretas. Tapi apapun motifnya, ini jelas tamparan keras bagi pemerintah,” kata Pratama.
Pratama juga mengingatkan bahwa ancaman siber akan terus ada dan semakin canggih. Oleh karena itu, pemerintah harus selalu siap siaga dan terus meningkatkan kemampuan keamanan sibernya.
“Kita harus belajar dari kasus ini. Jangan sampai kejadian serupa terulang lagi. Pemerintah harus serius membangun sistem keamanan siber yang kuat dan tangguh,” pungkasnya.
Langkah Pemerintah Selanjutnya
Menanggapi pengumuman Brain Cipher, pemerintah melalui BSSN menyatakan akan segera melakukan verifikasi terhadap kunci enkripsi yang akan dirilis. BSSN juga akan terus melakukan investigasi untuk mengungkap motif dan pelaku di balik serangan ransomwareini.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mempercepat implementasi Strategi Nasional Keamanan Siber dan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Kedua instrumen hukum ini diharapkan dapat memperkuat kerangka hukum dan kelembagaan dalam penanganan ancaman siber di Indonesia.
Dampak Serangan Ransomware
Serangan ransomware pada PDNS 2 telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Selain mengganggu pelayanan publik, serangan ini juga berpotensi membocorkan data-data sensitif milik pemerintah dan masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah perlu segera melakukan mitigasi risiko dan pemulihan data yang terdampak. Pemerintah juga perlu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keamanan siber dan bagaimana melindungi diri dari serangan ransomware.
Kesimpulan
Pengumuman Brain Cipher untuk merilis kunci enkripsi secara gratis menjadi babak baru dalam kasus serangan ransomware pada PDNS 2. Meskipun menjadi kabar baik, ini juga menjadi pengingat akan pentingnya memperkuat keamanan siber di Indonesia. Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terjadinya serangan serupa di masa depan.