DenyutPasar
Bos Nobu Bank Tegaskan Merger dengan MNC Bank Lanjut Sesuai Arahan OJK
Rifinet.com, Jakarta – Direktur Utama Bank Nobu, Suhaimin Djohan, menegaskan pihaknya mengikuti arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait proses merger dengan Bank MNC. Suhaimin enggan memberikan detail lebih lanjut, namun menyatakan bahwa proses transaksi silang saham antara kedua bank telah berjalan sesuai rencana.
“Kami ikuti saja arahannya Pak Dian (Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK). Tidak ada pembicaraan lebih lanjut, kami hanya mengikuti arahan beliau,” ujar Suhaimin kepada CNBC Indonesia di Four Seasons Hotel, Selasa (20/8/2024).
Seperti diketahui, Bank Nobu dan Bank MNC harus melakukan konsolidasi karena belum memenuhi ketentuan modal inti minimal Rp3 triliun yang ditetapkan OJK. Proses merger ini telah berlangsung sejak tahun lalu dan ditargetkan rampung pada Juni 2024, namun hingga kini masih belum selesai.
Suhaimin juga enggan berkomentar mengenai rencana Hanwha Life Insurance mengakuisisi 40% saham NOBU. “Saya belum waktunya boleh ngomong ya,” tandasnya.
Berdasarkan data KSEI per 8 Mei 2024, entitas usaha Grup MNC, PT MNC Land Tbk. (KPIG) telah melepas 4,44 miliar saham BABP (Bank MNC) kepada PT Prima Cakrawala Sentosa, entitas usaha Grup Lippo, sehingga Prima Cakrawala Sentosa menjadi pemegang 10% saham BABP.
Sementara itu, Prima Cakrawala Sentosa melepas 747,84 juta saham NOBU (Bank Nobu) atau sebesar 10% kepada KPIG. Dengan demikian, masing-masing entitas usaha kedua konglomerat tersebut telah “bertukar” kepemilikan saham.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, sebelumnya telah menyampaikan bahwa konsekuensi dari aksi tersebut adalah pertukaran anggota direksi antar kedua bank.
Merger Bank Nobu dan Bank MNC merupakan salah satu langkah konsolidasi perbankan yang didorong oleh OJK untuk memperkuat industri perbankan nasional. Dengan merger ini, diharapkan kedua bank dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jaringan, dan meningkatkan daya saing. (alief/fine)