RaksasaBisnis
Bima Multi Finance Resmi Bubar, Nasib Kreditur Jadi Sorotan
Rifinet.com, Jakarta – PT Bima Multi Finance, perusahaan pembiayaan yang telah beroperasi selama hampir dua dekade, resmi mengumumkan pembubarannya. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) pada 28 Juni 2024 dan diumumkan secara publik pada 11 Juli 2024.
Soni Sanjaya dan Eko Sulistiyanto EB ditunjuk sebagai likuidator yang bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh hak dan kewajiban perusahaan, baik kepada debitur maupun kreditur. Kreditur diberi waktu 60 hari sejak tanggal pengumuman untuk mengajukan tagihan.
Pembubaran ini menjadi sorotan mengingat laporan keuangan terakhir Bima Multi Finance pada 2022 menunjukkan total ekuitasminus sebesar Rp149,29 miliar, meskipun mencatatkan laba Rp21,3 miliar. Perusahaan juga memiliki aset Rp246,82 miliar dengan liabilitas Rp396,11 miliar.
Pemegang saham Bima Multi Finance terdiri dari berbagai institusi keuangan terkemuka, termasuk PT Bank Victoria International Tbk. (34,91%), PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (23,10%), dan PT Asuransi Sinar Mas (15,96%).
Pembubaran ini menimbulkan pertanyaan mengenai nasib para kreditur dan debitur. Bagaimana proses penyelesaian hak dan kewajiban akan dilakukan? Apakah semua tagihan akan terpenuhi? Ini adalah beberapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh likuidator dalam waktu dekat.
Keputusan pembubaran Bima Multi Finance juga menjadi pengingat akan pentingnya kesehatan keuangan perusahaan pembiayaan.
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus mampu menjaga ekuitas positif dan mengelola risiko dengan baik untuk memastikan keberlangsungan usaha.