Connect with us

RaksasaBisnis

Xiaomi Menolak Ide Tentang Tombol Khusus Untuk Menonaktifkan Iklan

Published

on

Rifinet.comXiaomi, produsen smartphone terkemuka asal Tiongkok, kembali menuai kritik dari pengguna terkait keberadaan iklan yang mengganggu dalam antarmuka pengguna (UI) perangkat mereka. Meskipun iklan tersebut dapat dinonaktifkan, prosesnya dianggap rumit dan tidak efisien.

Harapan pengguna akan adanya tombol khusus untuk menonaktifkan iklan pupus setelah Xiaomi secara resmi menolak ide tersebut. Keputusan ini memicu kekecewaan di kalangan pengguna yang menginginkan pengalaman bebas iklan yang lebih mudah.

“Kami memahami kekhawatiran pengguna terkait iklan di UI perangkat Xiaomi. Namun, untuk saat ini, kami belum memiliki rencana untuk menambahkan tombol khusus nonaktifkan iklan,” ujar juru bicara Xiaomi dalam sebuah pernyataan resmi.

Xiaomi berdalih akan meningkatkan pengalaman pengguna dengan mengurangi jumlah aplikasi pra-instal dan konten yang tidak diinginkan. Namun, belum ada detail lebih lanjut mengenai langkah konkret yang akan diambil.

Saat ini, menonaktifkan iklan di perangkat Xiaomi memerlukan beberapa langkah yang cukup rumit. Pengguna harus menavigasi melalui pengaturan aplikasi MSA dan menonaktifkan iklan di setiap aplikasi secara individual. Proses yang berbelit-belit ini menjadi sumber frustrasi bagi banyak pengguna.

Advertisement
Baca Juga:  Perbedaan Nilai Investasi Starlink di Indonesia dan Vietnam Bikin Geleng-Geleng Kepala

Keputusan Xiaomi ini menuai beragam reaksi dari pengguna. Beberapa pengguna menyatakan kekecewaannya dan berharap Xiaomi akan mempertimbangkan kembali keputusannya di masa mendatang. Sementara itu, beberapa pengguna lain memilih untuk mencari alternatif lain, seperti menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk memblokir iklan.

Xiaomi sendiri belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan di balik penolakan tombol khusus nonaktifkan iklan. Namun, keputusan ini tampaknya sejalan dengan strategi bisnis Xiaomi yang mengandalkan iklan sebagai salah satu sumber pendapatan.

Ke depannya, menarik untuk melihat bagaimana Xiaomi akan merespons kritik pengguna dan apakah mereka akan mengubah pendiriannya terkait tombol khusus nonaktifkan iklan. Sementara itu, pengguna yang menginginkan pengalaman bebas iklan harus mencari solusi alternatif atau menerima proses yang ada saat ini.