Connect with us

FinTech

Waspada! Utang Paylater Warga RI Menggunung, Bank Jadi Biang Kerok?

Published

on

Rifinet.com, Jakarta – Layanan paylateratau “beli sekarang, bayar nanti” terus menancapkan eksistensinya di Indonesia, dengan total utang warga yang mencapai Rp25,82 triliun per Juli 2024.

Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap bahwa paylater yang disediakan oleh bank mendominasi pasar dengan nilai outstanding mencapai Rp18,01 triliun, melampaui paylateryang ditawarkan oleh perusahaan multifinance yang mencapai Rp7,81 triliun.

Pertumbuhan pesat paylater perusahaan multifinance, yang mencapai 73,55% year-on-year (yoy), menjadi bukti nyata meningkatnya popularitas layanan ini. Namun, paylaterperbankan tetap menjadi primadona, dengan baki debet yang tumbuh 36,66% yoy dan jumlah rekening mencapai 17,90 juta per Juli 2024.

Hal ini menunjukkan bahwa bank memiliki keunggulan kompetitif dalam pasar paylater, berkat basis pelanggan yang besar, kepercayaan masyarakat, suku bunga yang kompetitif, dan ekosistem produk yang lengkap.

Antusiasme Masyarakat dan Daya Tarik Paylater

Fenomena ini tidak lepas dari antusiasme masyarakat terhadap layanan paylater, terutama di tengah meningkatnya adopsi teknologi dan perubahan gaya hidup. Paylater menawarkan kemudahan dan fleksibilitas dalam bertransaksi, memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa sekarang dan membayarnya nanti.

Advertisement

Proses pengajuan yang mudah dan cepat, aksesibilitas yang luas, promo dan diskon menarik, serta integrasi dengan platform e-commerce populer menjadi beberapa faktor pendorong popularitas paylater. Selain itu, paylaterjuga dapat menjadi alternatif bagi mereka yang belum memiliki kartu kredit atau memiliki keterbatasan akses ke kredit konvensional.

Meskipun menawarkan banyak manfaat, paylaterjuga memiliki risiko yang perlu diperhatikan, baik bagi konsumen maupun penyedia layanan. Bagi konsumen, risiko utama adalah terjebak dalam utang yang tidak terkendali.

Kemudahan akses dan penggunaan paylater dapat membuat konsumen tergoda untuk berbelanja melebihi kemampuan mereka. Jika tidak dikelola dengan bijak, paylaterdapat menyebabkan masalah keuangan serius, seperti gagal bayar, penumpukan bunga, dan penurunan skor kredit.

Bagi penyedia layanan, risiko utama adalah peningkatan kredit macet. Jika konsumen tidak mampu membayar tagihan paylatermereka, penyedia layanan akan mengalami kerugian. Oleh karena itu, penting bagi penyedia layanan untuk melakukan penilaian risiko yang ketat dan menerapkan praktik penagihan yang bertanggung jawab.

Selain itu, persaingan yang ketat di pasar paylater juga menuntut penyedia layanan untuk terus berinovasi dan menawarkan nilai tambah kepada konsumen.

Advertisement

Peran OJK dalam Menjaga Kesehatan Industri

OJK memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan industri paylater dan melindungi konsumen. Beberapa langkah yang telah diambil OJK antara lain menerbitkan regulasi yang ketat terkait layanan paylater, termasuk persyaratan perizinan, batas maksimum suku bunga, dan praktik penagihan yang bertanggung jawab.

OJK juga secara rutin melakukan pengawasan terhadap penyedia layanan paylater untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Selain itu, OJK aktif melakukan edukasi keuangan kepada masyarakat, termasuk mengenai penggunaan paylateryang bijak.

Masa Depan Paylater di Indonesia

Paylater diprediksi akan terus berkembang di Indonesia, seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dan smartphone, serta pertumbuhan ekonomi digital. Inovasi teknologi, seperti penggunaan artificial intelligence (AI) dan machine learning dalam penilaian risiko dan penagihan, juga akan semakin meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan paylater.

Namun, pertumbuhan ini juga harus diimbangi dengan regulasi yang tepat dan pengawasan yang ketat untuk memastikan industri paylater tetap sehat dan berkelanjutan. Edukasi keuangan kepada masyarakat juga perlu terus ditingkatkan agar konsumen dapat menggunakan paylatersecara bijak dan bertanggung jawab.

Paylater telah menjadi fenomena yang signifikan dalam lanskap keuangan Indonesia. Pertumbuhannya yang pesat menunjukkan potensi besar, namun juga menghadirkan tantangan dan risiko yang perlu dikelola dengan baik. Dengan regulasi yang tepat, pengawasan yang ketat, edukasi keuangan yang memadai, dan inovasi teknologi, paylater dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi konsumen dan pendorong pertumbuhan ekonomi.

Advertisement

OJK terus mengimbau masyarakat untuk menggunakan paylater secara bijak dan bertanggung jawab. Sebelum menggunakan paylater, pastikan Anda memahami sepenuhnya syarat dan ketentuannya, serta mempertimbangkan kemampuan membayar Anda. Ingatlah bahwa paylater bukanlah uang gratis, melainkan fasilitas kredit yang harus dilunasi tepat waktu. (alief/syam)