Cryptocurrency
Wallet Bitcoin ‘Zaman Purba’ Bangkit, Gegerkan Pasar Kripto!
Rifinet.com, Jakarta– Dunia kripto dihebohkan dengan ‘kebangkitan’ dua dompet Bitcoin kuno yang telah tertidur selama lebih dari 15 tahun. Dompet-dompet ini tiba-tiba aktif dan memindahkan total 100 BTC, setara dengan lebih dari US$6 juta berdasarkan harga saat ini. Peristiwa ini memicu spekulasi liar dan pertanyaan besar di kalangan komunitas kripto global.
Menurut data on-chain dari Lookonchain, dompet pertama yang ‘bangun’ dari tidur panjangnya berusia 15,7 tahun. Dompet ini mentransfer 50 BTC senilai sekitar US$3,05 juta. Bitcoin yang ada di dompet ini ditambang pada 30 Januari 2009, tak lama setelah peluncuran Bitcoin.
Tak lama kemudian, dompet kedua yang berusia 15,6 tahun juga ikut aktif dan mentransfer 50 BTC lainnya, senilai sekitar US$3,19 juta. Bitcoin di dompet ini juga ditambang pada tahun 2009.
Kedua dompet ini dianggap berasal dari ‘era Satoshi’, periode ketika pendiri Bitcoin yang misterius, Satoshi Nakamoto, masih aktif mengembangkan dan berdiskusi tentang Bitcoin. Satoshi Nakamoto sendiri diyakini telah menambang sejumlah besar Bitcoin pada masa-masa awal, dan aktivitas dompet dari periode ini sangatlah langka.
Misteri di Balik ‘Kebangkitan’
Motif di balik ‘kebangkitan’ dompet-dompet kuno ini masih menjadi misteri. Apakah ini hanya pemindahan internal ke dompet lain untuk keamanan, atau apakah pemiliknya sedang bersiap untuk langkah besar lainnya?
Banyak spekulasi bermunculan. Beberapa pihak menduga bahwa pemilik dompet ingin memanfaatkan harga Bitcoin yang sedang tinggi untuk mengambil keuntungan. Ada juga yang berpendapat bahwa ini bisa menjadi indikasi perubahan tren pasar, mengingat dompet-dompet ‘era Satoshi’ sering dianggap sebagai ‘barometer’ sentimen pasar.
Namun, hingga saat ini, 100 BTC yang dipindahkan dari kedua dompet ini belum menunjukkan tanda-tanda akan dijual di bursa kripto. Ini membuat banyak pihak bertanya-tanya tentang motif sebenarnya di balik transfer ini.
Dampak pada Pasar Kripto
Pergerakan dompet-dompet ‘tidur’ seperti ini seringkali memicu reaksi signifikan di pasar. Banyak yang percaya bahwa aktivitas dari dompet era Satoshi bisa menjadi indikator perubahan tren pasar.
Saat dompet-dompet lama ini mulai aktif kembali, ada kekhawatiran bahwa pemilik mungkin bersiap untuk menjual koin-koin mereka, yang dapat mempengaruhi harga pasar secara keseluruhan.
Namun, sejauh ini, belum ada tanda-tanda penjualan besar-besaran. Ini membuat banyak pihak optimis bahwa ‘kebangkitan’ dompet-dompet kuno ini bisa menjadi sinyal bullish bagi Bitcoin.
Bukan Kejadian Pertama
‘Kebangkitan’ dompet Bitcoin ‘zaman purba’ bukanlah hal baru. Pada tahun 2023, sebuah dompet yang sudah tidak aktif selama 11 tahun mentransfer Bitcoin senilai US$30 juta ke dompet baru. Di tahun sebelumnya, sebuah dompet yang mengandung lebih dari 1.000 BTC juga melakukan transfer ke bursa kripto.
Setiap kali ada berita tentang aktivasi dompet era Satoshi, selalu menimbulkan spekulasi besar di kalangan analis dan trader kripto. Beberapa pihak melihatnya sebagai sinyal bullish, terutama jika Bitcoin tersebut tidak segera dijual di bursa.
Di sisi lain, jika pemilik dompet memutuskan untuk menjual dalam jumlah besar, ini bisa menciptakan tekanan jual yang signifikan di pasar.
Dengan harga Bitcoin yang terus berfluktuasi, aktivitas seperti ini dapat mempengaruhi sentimen pasar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk saat ini, komunitas kripto hanya bisa menunggu dan mengamati apakah ada pergerakan lebih lanjut dari dompet-dompet lama ini atau apakah transaksi ini hanyalah langkah sementara.
Apapun motif di balik ‘kebangkitan’ dompet-dompet kuno ini, satu hal yang pasti: peristiwa ini sekali lagi mengingatkan kita akan misteri dan potensi besar yang masih tersimpan dalam dunia kripto. Bitcoin, yang dimulai sebagai proyek eksperimental lebih dari satu dekade lalu, kini telah menjadi aset digital paling berharga di dunia. Dan siapa tahu, mungkin masih ada banyak ‘harta karun’ lainnya yang tersembunyi di dompet-dompet Bitcoin ‘zaman purba’ yang menunggu untuk ditemukan.
Catatan:
- Data on-chain menunjukkan bahwa kedua dompet ini memperoleh Bitcoin mereka melalui aktivitas mining pada tahun 2009.
- Hingga saat ini, 100 BTC yang dipindahkan dari kedua dompet ini belum dijual di bursa kripto.
- Aktivitas dompet ‘era Satoshi’ seringkali dianggap sebagai indikator perubahan tren pasar.
- ‘Kebangkitan’ dompet-dompet kuno ini bisa menjadi sinyal bullish atau bearish bagi Bitcoin, tergantung pada tindakan selanjutnya dari pemilik dompet.
Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan bukan merupakan nasihat keuangan. Investasi dalam kripto sangat berisiko, dan Anda harus melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan investasi. (alief/syam)