Connect with us

RaksasaBisnis

TSMC Bantah Akuisisi Intel Foundry, Pertarungan Sengit di Industri Chip Global Memanas

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), pemimpin global dalam manufaktur chip, telah secara resmi membantah rumor yang beredar luas tentang kemungkinan akuisisi Intel Foundry. Bantahan ini disampaikan langsung oleh CEO TSMC, C.C. Wei, dalam laporan pendapatan kuartal ketiga perusahaan. “Apakah kami tertarik membeli salah satu pabrik IDM (Integrated Device Manufacturer)? Jawabannya tidak, oke? Tidak, sama sekali tidak,” tegas Wei.  

Rumor akuisisi ini muncul di tengah spekulasi tentang masa depan Intel Foundry dan strategi IDM 2.0 yang diusung oleh CEO Intel, Pat Gelsinger. Strategi ini, yang bertujuan untuk mengintegrasikan desain dan manufaktur chip serta menawarkan jasa foundry kepada pihak ketiga, telah menuai keraguan dari berbagai kalangan.

Intel Foundry menghadapi kesulitan dalam menarik klien besar, terutama karena dominasi TSMC di pasar dengan pangsa pasar lebih dari 50%. Beberapa analis industri mempertanyakan apakah Intel dapat bersaing secara efektif dengan TSMC dan Samsung, dua pemain utama di pasar foundry.

Keputusan TSMC untuk tidak mengakuisisi Intel Foundry didasarkan pada beberapa faktor penting. Pertama, biaya akuisisi pabrik semikonduktor modern sangatlah besar. Mengakuisisi Intel Foundry akan membebani TSMC dengan biaya miliaran dolar, bahkan bagi perusahaan dengan kapitalisasi pasar sebesar TSMC.

Kedua, mengintegrasikan pabrik Intel yang dirancang khusus untuk produksi chip mereka sendiri ke dalam operasi TSMC akan menjadi proses yang kompleks dan mahal. Ketiga, TSMC dan Intel memiliki budaya dan gaya operasi yang berbeda. TSMC dikenal dengan efisiensi dan fokus pada kepuasan pelanggan, sedangkan Intel memiliki struktur yang lebih kompleks dan fokus pada riset internal. Integrasi kedua perusahaan akan menjadi tantangan besar.

Advertisement

Selain itu, akuisisi Intel Foundry oleh TSMC berpotensi memicu masalah antimonopoli. Gabungan kedua perusahaan akan menciptakan entitas yang sangat dominan di pasar chip global, yang dapat mengundang penyelidikan dari otoritas persaingan usaha di berbagai negara.

Faktor geopolitik juga berperan dalam keputusan TSMC. Industri semikonduktor telah menjadi arena persaingan geopolitik, terutama antara Amerika Serikat dan China. Akuisisi Intel Foundry oleh TSMC, perusahaan yang berbasis di Taiwan, dapat menambah kompleksitas dinamika geopolitik yang ada.

TSMC tetap berkomitmen pada model bisnis pure-play foundry, yaitu fokus pada manufaktur chip untuk berbagai klien tanpa mendesain chip sendiri. Strategi ini telah terbukti sangat sukses, menjadikan TSMC sebagai pemimpin pasar dan mitra bagi perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple, AMD, dan Nvidia.

TSMC terus berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan untuk mempertahankan keunggulan teknologinya. Perusahaan ini berencana untuk menginvestasikan $40 miliar pada tahun 2024 untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan teknologi proses manufaktur chip tercanggih, termasuk teknologi 2-nanometer.

Sementara itu, Intel terus mengejar strategi IDM 2.0 dengan investasi yang signifikan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan teknologi proses manufaktur chip terbaru. Intel juga aktif menjalin kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan, termasuk Qualcomm, untuk menarik lebih banyak pelanggan foundry. Namun, Intel Foundry masih harus membuktikan kemampuannya untuk bersaing dengan TSMC dan Samsung dalam jangka panjang.

Advertisement

Persaingan di industri semikonduktor global semakin intensif, didorong oleh perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan 5G yang meningkatkan permintaan chip berperforma tinggi.

Hal ini memicu investasi besar-besaran di sektor semikonduktor, baik dari perusahaan maupun pemerintah di berbagai negara. Amerika Serikat, China, dan Uni Eropa berlomba-lomba untuk memperkuat industri semikonduktor domestik mereka dan mengurangi ketergantungan pada negara lain.

Dalam persaingan ini, TSMC memiliki beberapa keunggulan kompetitif. Perusahaan ini memiliki rekam jejak yang kuat dalam hal inovasi, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. TSMC juga memiliki hubungan yang erat dengan perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple, yang merupakan pelanggan terbesarnya. Namun, TSMC juga menghadapi tantangan, termasuk meningkatnya persaingan dari Samsung dan Intel, serta ketegangan geopolitik yang melibatkan Taiwan.

Intel, meskipun menghadapi tantangan di pasar foundry, tetap merupakan pemain utama di industri semikonduktor global. Intel memiliki sumber daya dan teknologi untuk menjadi pemain kunci di pasar foundry. Keberhasilan Intel Foundry akan bergantung pada kemampuannya untuk menarik pelanggan baru, meningkatkan efisiensi, dan mengembangkan teknologi proses manufaktur chip tercanggih.

Persaingan antara TSMC, Samsung, dan Intel akan terus berlanjut, mendorong inovasi dan perkembangan teknologi chip yang semakin canggih. Perkembangan ini akan berdampak besar pada berbagai industri, mulai dari elektronik konsumen hingga otomotif dan kesehatan. Industri semikonduktor akan terus menjadi penggerak utama inovasi teknologi di masa depan. (nova/fine)

Advertisement