RaksasaBisnis
TikTok Shop Kuasai Pasar E-commerce Asia Tenggara Pasca Akuisisi Tokopedia
Rifinet.com – Laporan terbaru Momentum Works “E-commerce in Southeast Asia 2024″ mengungkap perkembangan pesat TikTok Shop di Asia Tenggara. Pasca akuisisi Tokopedia, platform ini berhasil menduduki posisi kedua sebagai e-commerceterbesar di kawasan ini.
Lonjakan nilai transaksi bruto (GMV) TikTok Shop mencapai hampir empat kali lipat dari tahun 2022, yakni dari US$4,4 miliar menjadi US$16,3 miliar pada 2023. Pencapaian ini menempatkan TikTok Shop sejajar dengan pemain lama seperti Lazada dan Tokopedia.
“Setelah mengambil alih Tokopedia, TikTok Shop secara efektif telah menjadi platform terbesar kedua di Asia Tenggara pada 2024,” ungkap laporan tersebut.
Di beberapa negara, TikTok Shop bahkan telah melampaui Tokopedia. Di Malaysia, pangsa pasarnya setara dengan Lazada.
Meski demikian, Shopee tetap mendominasi pasar e-commerce di semua negara Asia Tenggara dengan pangsa pasar 48% dan GMV mencapai US$55,1 miliar pada 2023.
Secara keseluruhan, GMV e-commercedi Asia Tenggara mencapai US$114,6 miliar pada 2023, naik 15% dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh Vietnam dan Thailand sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat, sementara Indonesia tetap menjadi pasar terbesar dengan GMV mencapai US$53,8 miliar.
Berikut adalah rincian GMV e-commercedi beberapa negara Asia Tenggara pada 2023:
- Thailand: US$19,3 miliar (Shopee 49%, Lazada 30%, TikTok Shop 21%)
- Vietnam: US$13,8 miliar (Shopee 61%, TikTok Shop 24%, Lazada 14%)
- Filipina: US$13,7 miliar (Shopee 54%, Lazada 30%, TikTok Shop 16%)
- Indonesia: US$53,8 miliar (Shopee 40%, Tokopedia 30%, Bukalapak 11%, TikTok Shop 9%, Lazada 7%)
Data ini menunjukkan bahwa TikTok Shop menjadi kekuatan baru yang patut diperhitungkan di industri e-commerce Asia Tenggara. Dengan strategi inovatif dan integrasi dengan Tokopedia, TikTok Shop berhasil menarik perhatian konsumen dan mengubah peta persaingan di pasar ini.