Connect with us

RaksasaBisnis

Tidak Produksi Smartphone Lagi, BlackBerry Umumkan Bisnis Barunya

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Raksasa teknologi asal Kanada, BlackBerry, mengumumkan strategi bisnis terbaru yang menandai transformasi total perusahaan. Setelah merajai pasar ponsel di era 2000-an, BlackBerry kini bertransformasi menjadi perusahaan perangkat lunak dengan fokus utama pada keamanan siber dan Internet of Things (IoT).

Perusahaan yang identik dengan keyboardQWERTY dan fitur keamanan ini telah mengalami penurunan tajam di pasar ponsel selama dekade terakhir. Namun, BlackBerry tidak tinggal diam. Mereka aktif melakukan akuisisi strategis dan restrukturisasi untuk menyesuaikan diri dengan lanskap teknologi yang berubah cepat.

Salah satu langkah penting adalah akuisisi Cylance pada tahun 2019 senilai US$1,4 miliar. Cylance adalah perusahaan keamanan siber yang berbasis di California, Amerika Serikat, yang mengembangkan program antivirus dan perangkat lunak pencegahan malwareberbasis kecerdasan buatan (AI).

BlackBerry meyakinkan investor bahwa Cylance akan menjadi fokus utama mereka ke depan. Investasi akan diarahkan untuk mempercepat pertumbuhan Cylance dan memperkuat posisi BlackBerry di pasar keamanan siber global.

Selain fokus pada keamanan siber, BlackBerry juga mengumumkan rencana untuk memisahkan bisnis IoT menjadi entitas independen. Langkah ini diambil untuk memungkinkan kedua unit bisnis, baik keamanan siber maupun IoT, untuk berkembang lebih fokus dan optimal.

Advertisement
Baca Juga:  Upaya Pemerintah AS Selamatkan Raksasa Chip Intel

“Kami percaya bahwa pemisahan ini akan memberikan fleksibilitas strategis dan operasional yang lebih besar bagi kedua bisnis, memungkinkan mereka untuk mengejar peluang pasar dengan lebih efektif,” ujar John Chen, Executive Chairman dan CEO BlackBerry, dalam sebuah pernyataan resmi.

BlackBerry optimis dengan prospek kedua bisnis tersebut. Untuk tahun fiskal 2026, perusahaan memproyeksikan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) yang disesuaikan sebesar US$50 juta hingga US$60 juta, melampaui perkiraan analis sebesar US$47,8 juta. Sementara itu, pendapatan dari segmen IoT diperkirakan mencapai US$225 juta hingga US$235 juta pada tahun fiskal 2025, menandai peningkatan dari US$215 juta yang tercatat tahun lalu.

Transformasi BlackBerry dari raja ponsel menjadi pemain kunci di dunia perangkat lunak merupakan contoh nyata adaptasi dan inovasi di industri teknologi. Perusahaan ini telah berhasil memanfaatkan keahlian dan reputasinya di bidang keamanan untuk menemukan ceruk pasar yang baru dan menjanjikan.

BlackBerry kini menyediakan berbagai solusi perangkat lunak dan layanan untuk berbagai industri, termasuk otomotif, pemerintahan, dan perusahaan. Portofolio produk mereka mencakup platform keamanan endpoint, sistem operasi QNX untuk kendaraan terhubung, dan platform IoT untuk mengelola dan mengamankan perangkat IoT.

Baca Juga:  Ubisoft Berjuang Bangkit, Rindu Kejayaan Masa Lalu

Fokus BlackBerry pada keamanan siber sangat relevan dengan meningkatnya ancaman siber secara global. Serangan siber semakin canggih dan merugikan, menargetkan individu, perusahaan, bahkan infrastruktur kritis.

Advertisement

“Keamanan siber adalah prioritas utama bagi organisasi di seluruh dunia,” kata John Chen. “BlackBerry berkomitmen untuk menyediakan solusi keamanan siber yang inovatif dan terdepan untuk membantu pelanggan kami melindungi data dan sistem mereka dari ancaman yang terus berkembang.”

Dengan fokus yang jelas pada keamanan siber dan IoT, serta rekam jejak yang kuat di bidang inovasi, BlackBerry memiliki posisi yang baik untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Perusahaan ini diharapkan terus memainkan peran penting dalam membentuk lanskap teknologi global dan memberdayakan individu dan organisasi di era digital. (nova/fine)