Connect with us

DenyutPasar

The Fed Siap Pangkas Suku Bunga, BI Rate Masih Menunggu

Published

on

Rifinet.com,Jakarta– Sinyalemen dari The Fed terkait rencana pemangkasan suku bunga acuan pada rapat FOMC September mendatang semakin jelas. Gubernur The Fed, Jerome Powell, dalam pidatonya di Jackson Hole, Wyoming, Jumat lalu, mengindikasikan bahwa waktu untuk penyesuaian kebijakan telah tiba.

Namun, bagaimana dengan BI Rate? Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir pada 21 Agustus 2024, memilih untuk mempertahankan BI Rate di level 6,25%.

Beberapa ekonom berpendapat bahwa BI masih akan menahan BI Rate pada Rapat Dewan Gubernur selanjutnya. Hosianna Situmorang, Ekonom Bank Danamon, melihat ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga ada di November atau Desember 2024, mengingat adanya transisi kepemimpinan dan Pilkada.

Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, juga mengamati bahwa meskipun rupiah menguat, BI masih menganggapnya undervalued. Hal ini menjadi alasan untuk menunda penurunan suku bunga hingga stabilisasi lebih lanjut tercapai.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa BI masih melihat dan menunggu kondisi global, termasuk kejelasan mengenai FFR, implikasinya terhadap suku bunga US Treasury, dan kecenderungan mata uang dolar.

Advertisement

BI saat ini memprioritaskan stabilisasi nilai tukar rupiah yang berdampak besar terhadap investasi portofolio dan ekonomi Indonesia. Perry meyakini bahwa penguatan rupiah akan membuat harga-harga lebih murah, khususnya harga pangan, dan mendukung inflasi yang rendah.

Meskipun The Fed telah memberi sinyal kuat akan pemangkasan suku bunga, BI masih memilih untuk menunggu dan melihat. BI tetap konsisten dengan target penurunan BI Rate pada kuartal IV/2024, namun keputusan akhir akan bergantung pada perkembangan kondisi global dan domestik. (alief/syam)