Connect with us

FinTech

Superbank Tunda IPO, Fokus Akuisisi Pengguna dan Pengembangan Produk

Published

on

Rifinet.com, Jakarta – Superbank, bank digital hasil kolaborasi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) dengan Grab, Singtel, dan KakaoBank, mengumumkan penundaan rencana initial public offering(IPO).

Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, mengungkapkan bahwa fokus utama saat ini adalah memperluas basis pengguna dan mengembangkan produk yang terintegrasi dengan ekosistem perusahaan induk.

“Kami baru saja mendapatkan suntikan modal sebesar Rp1,2 triliun dari pemegang saham. Jadi, dari segi permodalan, kami cukup baik,” ujar Tigor dalam Media Visitdi Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (11/7/2024).

Ekspansi ke Ekosistem EMTK

Setelah berhasil terintegrasi dengan aplikasi Grab, Superbank berencana memperluas jangkauannya ke ekosistem EMTK lainnya, seperti platform over-the-top(OTT) Vidio dan Bukalapak. Kolaborasi dengan Bukalapak akan difokuskan pada penyediaan layanan pembiayaan mikro bagi para mitra.

Dalam waktu dekat, Superbank juga akan meluncurkan berbagai produk baru, termasuk pinjaman, simpanan berjangka, QRIS, dan layanan BI Fast. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam akan layanan keuangan digital.

Advertisement

Keunggulan Superbank

Tigor optimis bahwa Superbank memiliki keunggulan dibandingkan bank digital lainnya, terutama dalam hal pemanfaatan data science dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Teknologi ini diintegrasikan ke seluruh sistem pembayaran dan profil risiko pengguna, sehingga Superbank dapat memberikan pengalaman yang lebih personal dan aman bagi nasabah.

Optimisme di Tengah Persaingan

Meskipun bank-bank besar di Indonesia mulai mengembangkan aplikasi super (super app), Superbank tetap optimis dapat bersaing. Tigor menegaskan bahwa Superbank memiliki target pasar yang berbeda dengan bank konvensional, yaitu fokus pada segmen underbanked dan unbanked.

Dengan strategi yang terarah dan fokus pada inovasi teknologi, Superbank berpotensi menjadi pemain utama dalam industri perbankan digital di Indonesia.

Penundaan IPO memberikan waktu bagi Superbank untuk memperkuat fundamental bisnis dan mempersiapkan diri untuk menjadi perusahaan publik yang sukses di masa depan.

Advertisement