FinTech
Suntikan Modal Perkuat Permodalan Bank Digital, CAR Melejit
Rifinet.com, Jakarta– Sejumlah bank digital di Indonesia mendapatkan suntikan dana segar dari para pemegang sahamnya. Hal ini bertujuan untuk memperkuat permodalan mereka di tengah persaingan yang semakin ketat. Superbank, BNC, dan Bank Saqu adalah beberapa bank digital yang menerima investasi besar pada tahun ini.
Superbank, milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), mendapatkan tambahan investasi sebesar Rp1,2 triliun dari Grab, Singtel, dan KakaoBank.
Investasi ini akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur, sumber daya manusia, dan sistem teknologi, sehingga dapat memberikan layanan keuangan yang lebih baik kepada nasabah.
BNC (PT Bank Neo Commerce Tbk.) juga melakukan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) VII atau right issue. Right issueini menargetkan dana sebesar Rp393,5 miliar, dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham.
Bank Saqu, bank digital besutan Astra, mendapatkan suntikan modal sebesar Rp444,81 miliar dari PT Astra International Tbk.
(ASII) melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI). Investasi ini akan digunakan untuk keperluan umum korporasi dan diharapkan dapat memberikan manfaat finansial berupa dividen bagi SMI.
Suntikan modal ini berdampak positif pada permodalan bank digital. Meskipun rata-rata bank digital masuk dalam kategori bank dengan modal inti (KBMI) I dan II, namun rasio kecukupan modal (CAR) mereka tergolong tinggi.
Superbank mencatatkan CAR mencapai 178,4% per Maret 2024, jauh di atas rata-rata industri yang mencapai 25%. Bank Jago memiliki CAR di level 55,02%, Allo Bank 88,24%, BBYB 31,95%, dan Bank Saqu 143,3%.
Tingginya CAR ini menunjukkan bahwa bank digital memiliki permodalan yang kuat dan mampu menopang likuiditas. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas keuangan dan menghadapi risiko yang mungkin timbul.
Dengan permodalan yang kuat, bank digital diharapkan dapat terus berinovasi dan memberikan layanan keuangan yang lebih baik kepada masyarakat.
Persaingan di industri perbankan digital diperkirakan akan semakin ketat, namun dengan strategi yang tepat, bank digital dapat memenangkan hati nasabah dan meraih kesuksesan.