CakrawalaTekno
Spotify Bertransformasi Menjadi Jaringan Sosial Audio
Rifinet.com – Spotify, platform streaming audio raksasa, semakin memantapkan langkahnya sebagai jaringan sosial audio dengan peluncuran fitur komentar pada podcast.
Fitur ini memungkinkan interaksi langsung antara podcaster dan pendengar, melengkapi deretan fitur sosial lain yang telah ada, seperti Polls, Q&As, dan kemampuan membuat story.
Lebih dari Sekedar Streaming Musik
Langkah Spotify ini bukan tanpa alasan. VP of Podcast Product Spotify, Maya Prohovnik, mengungkapkan bahwa mereka mempertimbangkan untuk memperluas fitur komentar ke format lain, termasuk halaman musisi.
Hal ini dapat menjadi daya tarik besar mengingat fanbase musisi cenderung lebih besar dan aktif daripada podcast.
Perubahan signifikan ini dimulai dengan perombakan desain aplikasi pada tahun 2023 yang menghadirkan feed penemuan mirip TikTok, profil artis lengkap dengan merchandise dan tiket konser, serta fitur story.
Spotify tidak lagi sekadar platform streaming, melainkan pusat interaksi seputar audio.
Belajar dari Kegagalan Apple
Langkah ini mengingatkan pada upaya Apple dengan Ping dan Connect, dua fitur sosial yang gagal mendapatkan tempat di hati pengguna.
Berbeda dengan Apple, Spotify memilih pendekatan yang lebih gradual dan fokus pada fitur yang meningkatkan interaksi antara kreator dan penggemar.
Inspirasi dari TikTok
CEO Spotify, Daniel Ek, mengakui pengaruh TikTok terhadap pengembangan produk mereka. Feed video di halaman utama Spotify, yang kini mencakup Musik, Podcast, dan Audiobook, menjadi bukti adaptasi Spotify terhadap tren terkini.
Visi Spotify: Membangun Komunitas Audio yang Aktif
Dengan fitur komentar dan berbagai inovasi lain, Spotify ingin membangun komunitas audio yang aktif dan terlibat.
Mereka tidak hanya ingin menjadi platform streaming, melainkan ruang bagi pengguna untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan kreator maupun sesama pendengar.
Transformasi Spotify menjadi jaringan sosial audio ini merupakan strategi ambisius untuk merebut perhatian pengguna dan pangsa pasar iklan yang selama ini dikuasai oleh platform sosial media besar. Akankah langkah ini berhasil? Hanya waktu yang akan menjawabnya.