PerisaiDigital
Serangan Ransomware Meningkat, Lindungi Data dengan Strategi Penyimpanan Modern
Rifinet.com – Gelombang serangan ransomware terus mengguncang dunia, tak terkecuali Indonesia. Berbagai lembaga pemerintah dan swasta menjadi korban, menunjukkan betapa rentannya sistem keamanan siber saat ini. Praktisi IT Simon Simaremare mengungkapkan, “Ancaman siber seperti penjahat yang selalu mencari cara baru. Kita harus melindungi data dengan strategi penyimpanan yang tepat.”
Simon menekankan pentingnya konsep penyimpanan data yang benar untuk menghadapi serangan ransomware. Berikut beberapa strategi yang ia rekomendasikan:
- Snapshot dan Safe Mode pada Primary Storage: Safe mode dengan retensi yang dapat disesuaikan (mingguan, bulanan, hingga tahunan) melindungi data dari penghapusan atau enkripsi oleh ransomware. Pemulihan data dapat dilakukan dalam hitungan menit, bahkan detik.
- Backup Immutable Copy: Data backup yang tidak dapat diubah, dihapus, atau dienkripsi oleh malware memberikan lapisan perlindungan tambahan yang kuat.
- Teknologi Disk Storage dengan Fast Recovery: Kecepatan pemulihan data menjadi kunci dalam mengatasi serangan ransomware. Penggunaan disk flash NVMe lebih dianjurkan dibandingkan SATA, SAS, atau HDD.
- Enkripsi Data: Enkripsi AES 256-bit memastikan data tetap aman meskipun dicuri.
Simon menyoroti bahwa pemulihan data langsung dari primary storage jauh lebih efisien daripada dari backup. “Mayoritas sistem backup di Indonesia hanya mampu restore 1 terabyte per jam,”ungkapnya.
Dengan strategi penyimpanan yang tepat, seperti kombinasi snapshot, safe mode, backup immutable copy, dan teknologi disk storage cepat, pemulihan data dari serangan ransomwaredapat dilakukan dalam hitungan menit, bahkan detik.
“Teknologi dan strategi penyimpanan data yang tepat adalah kunci untuk menghadapi serangan ransomware yang semakin canggih,” pungkas Simon.