Connect with us

ZonaBebas

SEGA Gugat Developer Memento Mori, Tuntut 1 Miliar Yen Atas Pelanggaran Paten Gacha

Published

on

Rifinet.com, Jakarta – SEGA, raksasa industri video game, telah melayangkan gugatan hukum terhadap Bank of Innovation (BOI), developer game mobile asal Jepang, atas dugaan pelanggaran paten terkait mekanik gacha dalam game Memento Mori. SEGA menuntut ganti rugi yang tidak main-main, yaitu sebesar 1 miliar yen (sekitar USD 6,7 juta), dan mengklaim BOI telah melanggar lima paten mereka yang telah terdaftar.

Gugatan ini menjadi ancaman serius bagi BOI, mengingat nilai perusahaan mereka saat ini ditaksir hanya sekitar USD 150 juta, seperti yang diungkapkan oleh analis industri game Jepang, Dr. Serkan Toto.

Memento Mori, sebuah game idle card RPG yang dirilis pada Oktober 2022, berhasil mencuri perhatian para gamer berkat visualnya yang memukau dipadukan dengan soundtrack karya komposer ternama. Namun, di balik kesuksesan dan popularitas yang diraihnya, game ini ternyata menggunakan mekanik gacha yang diduga telah melanggar hak paten SEGA.

Sistem gacha sendiri telah menjadi bagian tak terpisahkan dari banyak game mobile, terutama game-game berjenis free-to-play. Mekanik ini memungkinkan pemain untuk mendapatkan item virtual secara acak dengan menggunakan mata uang dalam game. Sistem gacha telah menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak developer game, namun di sisi lain juga menuai kontroversi karena dianggap sebagai bentuk perjudian.

Baca Juga:  Huawei Goda Insinyur TSMC dengan Gaji Selangit, Misi Mengejar Ketertinggalan Teknologi Chip

Sayangnya, detail spesifik mengenai paten yang dilanggar belum diungkapkan secara publik. Namun, SEGA diyakini memiliki sejumlah paten yang mencakup berbagai aspek mekanik gacha, seperti sistem “pity” yang menjamin pemain mendapatkan item langka setelah sejumlah gacha tertentu, dan sistem “step-up” yang menawarkan hadiah lebih baik seiring dengan jumlah gacha yang dilakukan.

Advertisement

Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, BOI sebenarnya telah berusaha melakukan negosiasi dengan SEGA untuk menyelesaikan sengketa ini di luar pengadilan. Namun, negosiasi tersebut gagal mencapai kesepakatan, yang pada akhirnya memaksa SEGA untuk mengambil langkah hukum.

Dalam pernyataan resminya, BOI menyatakan komitmen mereka untuk terus mendukung dan mengembangkan Memento Mori, terlepas dari hasil akhir gugatan. “Kami percaya bahwa Memento Moriadalah game yang unik dan inovatif, dan kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman bermain terbaik bagi para pemain kami,” ungkap perwakilan BOI.

Meskipun demikian, gugatan dari SEGA ini jelas menimbulkan ketidakpastian bagi masa depan Memento Mori. Jika SEGA memenangkan gugatan, BOI mungkin terpaksa melakukan perubahan signifikan pada mekanik gacha dalam game, atau bahkan dalam skenario terburuk, menarik game tersebut dari peredaran.

Kasus ini menjadi sorotan bagi industri game global, khususnya di Jepang, yang dikenal sebagai pusat pengembangan game mobile dunia. Gugatan ini menunjukkan bahwa perusahaan game semakin gencar melindungi hak kekayaan intelektual mereka, dan mekanik gacha yang tampaknya sederhana pun dapat menjadi subjek sengketa hukum yang kompleks.

Baca Juga:  Australia Blokir TikTok Cs untuk Anak di Bawah 16 Tahun

Gugatan SEGA terhadap BOI ini juga berpotensi menimbulkan dampak yang lebih luas bagi industri game, terutama bagi developer game mobile yang mengandalkan sistem gacha. Developer game akan lebih berhati-hati dalam merancang sistem gacha mereka untuk menghindari potensi pelanggaran paten. Hal ini diharapkan dapat mendorong inovasi dalam menciptakan mekanik gacha yang unik dan berbeda.

Advertisement

Di sisi lain, developer mungkin perlu mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk melakukan riset paten dan konsultasi hukum, yang pada akhirnya dapat meningkatkan biaya pengembangan game. Tidak menutup kemungkinan pula jika kasus ini akan memicu lebih banyak gugatan hukum terkait pelanggaran paten di industri game, terutama yang berkaitan dengan mekanik gacha.

Sistem gacha sendiri telah menjadi bagian integral dari banyak game mobile, terutama game free-to-play. Mekanik ini menawarkan cara bagi developer untuk memonetisasi game mereka, sementara pemain memiliki kesempatan untuk mendapatkan item langka dan meningkatkan pengalaman bermain. Namun, sistem gacha juga menuai kritik karena dianggap sebagai bentuk perjudian yang dapat merugikan pemain, terutama anak-anak dan remaja. Beberapa negara bahkan telah melarang atau membatasi penggunaan mekanik gacha dalam game.

Baca Juga:  Satgas PASTI Berhasil Blokir 400 Pinjol Ilegal, Modus Penipuan Makin Canggih

Berbagai jenis mekanik gacha telah umum digunakan dalam game. Mulai dari gacha standar di mana pemain menggunakan mata uang dalam game untuk melakukan gacha dan mendapatkan item secara acak, gacha step-up yang memberikan hadiah lebih baik seiring dengan jumlah gacha yang dilakukan, gacha pity yang menjamin pemain mendapatkan item langka setelah melakukan sejumlah gacha tertentu, hingga gacha terbatas yang hanya tersedia dalam waktu terbatas dan menawarkan item eksklusif.

Nasib Memento Mori kini berada di tangan pengadilan. Jika BOI kalah dalam gugatan, mereka mungkin terpaksa membayar ganti rugi yang besar kepada SEGA dan melakukan perubahan signifikan pada game mereka. Namun, BOI telah menyatakan tekad mereka untuk terus mendukung Memento Mori dan memberikan yang terbaik bagi para pemain. Komunitas pemain Memento Morijuga menunjukkan dukungan mereka terhadap developer dan berharap game kesayangan mereka dapat terus berjalan.

Gugatan SEGA terhadap BOI merupakan kasus penting yang dapat memengaruhi lanskap industri game mobile. Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual dan kompleksitas hukum yang terkait dengan mekanik gacha. Kita nantikan hasil akhir dari gugatan ini dan dampaknya terhadap masa depan Memento Mori dan industri game secara keseluruhan. (nova/fine)

Advertisement