ZonaBebas
Satu Dekade Transformasi Digital: Akses Internet Merata, Ekonomi Digital Menggeliat
Rifinet.com, Jakarta– Indonesia mencatat prestasi gemilang dalam satu dekade terakhir dengan peningkatan penetrasi internet sebesar 440 basis points (bps). Data terbaru menunjukkan bahwa akses internet telah mencapai 79,5% dari total populasi 275,5 juta jiwa pada tahun 2024, melonjak signifikan dari 34,9% pada tahun 2014.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Fadhilah Mathar, optimis bahwa peningkatan akses internet ini akan membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah tertinggal.
“Program digitalisasi kami tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kualitas dan aksesibilitas layanan digital,” ujar Fadhilah.
BAKTI Kemenkominfo telah menjalankan berbagai program strategis, termasuk pembangunan jaringan satelit, fiber optik, dan BTS 4G. Satelit Multifungsi Satria-1 dengan kapasitas bandwidth 150 Gbps telah menjangkau 37.000 titik di seluruh Indonesia. Hingga Juni 2024, sebanyak 4.990 BTS 4G dari target 5.618 BTS telah beroperasi. Selain itu, Jaringan Tulang Punggung Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) Palapa Ring sepanjang 12.148 kilometer telah menghubungkan 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Meskipun demikian, pemerataan infrastruktur masih menghadapi tantangan, terutama dalam menciptakan permintaan di wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau teknologi digital. Untuk mengatasi hal ini, Kemenkominfo fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui program-program pelatihan digital.
“Kami menyadari bahwa digitalisasi hanya akan berhasil jika masyarakat memiliki keterampilan yang memadai,” tambah Fadhilah.
Upaya pemerintah dalam mendorong transformasi digital juga terlihat dari kolaborasi dengan 80 badan usaha untuk meningkatkan maturitas desa melalui digitalisasi. Pulau Jawa mencatat jumlah badan usaha terbanyak yang terlibat dalam program ini, diikuti oleh Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, dan Maluku & NTT.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengungkapkan bahwa capaian ekonomi digital Indonesia pada tahun 2023 mencapai US$82 miliar, tumbuh sekitar 8-10%. Pertumbuhan ini didorong oleh hadirnya infrastruktur digital yang semakin cepat dan merata.
“Kami menargetkan nilai ekonomi digital mencapai US$109 miliar pada tahun 2025,” ujar Sandiaga.
Dengan penetrasi digital yang mencapai hampir 80%, Indonesia telah melahirkan ribuan komunitas startup dan UMKM sebagai penggerak roda perekonomian. Saat ini, tercatat ada sekitar 2.600 startup aktif di Indonesia.
Meskipun demikian, masih ada tantangan yang perlu diatasi, termasuk 20% penduduk Indonesia yang belum tersentuh internet dan kebutuhan peningkatan kapasitas akses internet di titik-titik yang sudah terjangkau.
Pemerintahan Prabowo Subianto berkomitmen untuk menjadikan pemerataan akses internet sebagai salah satu fokus guna memangkas kesenjangan digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif. (gege/fine)