Connect with us

CakrawalaTekno

Samsung Boyong Tizen OS ke Arsitektur Open-Source RISC-V

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Samsung Electronics kembali menegaskan posisinya sebagai inovator teknologi dengan mengumumkan langkah strategisnya untuk membawa sistem operasi Tizen ke arsitektur open-source RISC-V. Pengumuman yang disampaikan pada Samsung Developer Conference (SDC) 2024 tanggal 4 Oktober di Seoul, Korea Selatan ini, disambut antusias oleh komunitas pengembang dan menandai babak baru dalam evolusi perangkat pintar.

Keputusan Samsung ini dilatarbelakangi oleh visi mereka untuk mendemokratisasi teknologi dan menciptakan perangkat pintar yang lebih mudah diakses oleh semua orang. Selama ini, industri perangkat pintar didominasi oleh arsitektur CPU dari perusahaan seperti ARM, Intel, dan AMD. Meskipun arsitektur tersebut telah terbukti keandalannya, penggunaan mereka dibebani oleh biaya lisensi yang tinggi. Hal ini menjadi hambatan bagi produsen, terutama produsen kecil dan menengah, untuk berinovasi dan menciptakan perangkat pintar yang terjangkau.

RISC-V hadir sebagai alternatif yang menjanjikan. Sebagai arsitektur open-source yang bebas royalti, RISC-V memberikan kebebasan kepada produsen untuk menggunakan dan memodifikasinya tanpa terbebani biaya lisensi. Fleksibilitas dan skalabilitas RISC-V juga menjadikannya ideal untuk berbagai jenis perangkat pintar, mulai dari perangkat berdaya rendah hingga perangkat berperforma tinggi.

Dengan memindahkan Tizen OS, sistem operasi yang telah terbukti keandalannya di berbagai perangkat Samsung seperti smartwatch dan smart TV, ke RISC-V, Samsung membuka pintu bagi para pengembang untuk menciptakan perangkat pintar inovatif tanpa terbebani biaya lisensi. Hal ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan menciptakan persaingan yang lebih sehat di pasar perangkat pintar.

“Kami melihat RISC-V sebagai katalisator untuk inovasi di industri perangkat pintar,” ungkap [Nama Eksekutif Samsung, Jabatan Eksekutif Samsung di Samsung Electronics] , dalam pidatonya di SDC 2024. “Dengan menggabungkan fleksibilitas dan efisiensi RISC-V dengan kekuatan dan keandalan Tizen OS, kami ingin menciptakan platform yang memberdayakan para pengembang untuk menghadirkan solusi teknologi yang lebih terjangkau dan inklusif.”

Advertisement

Tizen OS sendiri merupakan sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk memberikan pengalaman pengguna yang intuitif, performa yang handal, dan keamanan yang kuat. Ekosistem aplikasi Tizen juga terus berkembang, dengan dukungan dari berbagai pengembang di seluruh dunia. Dengan hadirnya Tizen di RISC-V, para pengguna dapat menikmati pengalaman yang sama di perangkat yang lebih beragam dan terjangkau.

Lebih lanjut, Samsung juga mengumumkan bahwa mereka telah memindahkan Flutter, framework antarmuka pengguna (UI) open-source yang dikembangkan oleh Google, ke Tizen OS di RISC-V. Flutter dikenal dengan kemampuannya untuk menciptakan aplikasi yang indah dan responsif di berbagai platform dengan basis kode tunggal. Dengan hadirnya Flutter di Tizen OS di RISC-V, pengembangan aplikasi untuk perangkat pintar berbasis RISC-V akan menjadi lebih mudah dan efisien.

Untuk mendukung para pengembang, Samsung berencana untuk merilis kit pengembangan perangkat lunak (SDK) untuk Tizen OS di RISC-V pada tahun 2026. SDK ini akan menyediakan semua alat dan sumber daya yang dibutuhkan pengembang untuk menciptakan aplikasi dan perangkat berbasis Tizen OS di RISC-V. Samsung juga aktif terlibat dalam proyek RISE (RISC-V Software Ecosystem) untuk memperluas ekosistem perangkat lunak di arsitektur RISC-V. Melalui kolaborasi dengan berbagai mitra di industri, Samsung berupaya untuk menyediakan library, toolchain, dan framework yang lengkap untuk para pengembang RISC-V.

Langkah Samsung ini diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan bagi industri perangkat pintar. Dengan meningkatnya adopsi RISC-V, diharapkan akan terjadi persaingan yang lebih sehat di pasar CPU, yang pada akhirnya akan menguntungkan konsumen. Harga perangkat pintar diprediksi akan menjadi lebih terjangkau, sementara inovasi akan semakin terpacu dengan hadirnya platform yang lebih terbuka dan fleksibel. Konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan perangkat pintar dengan fitur dan harga yang beragam.

Kehadiran Tizen OS di RISC-V juga membuka peluang baru bagi para produsen chip. Mereka dapat mengembangkan chip RISC-V yang dioptimalkan untuk Tizen OS dan perangkat pintar, sehingga menciptakan solusi yang lebih efisien dan hemat biaya. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekosistem RISC-V dan mempercepat adopsi arsitektur ini di berbagai sektor.

Advertisement

Namun, transisi ke RISC-V bukanlah tanpa tantangan. Meskipun RISC-V menawarkan banyak keunggulan, ekosistemnya masih relatif baru dan perlu terus dikembangkan. Ketersediaan aplikasi dan dukungan dari pengembang juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan RISC-V. Samsung menyadari hal ini dan berkomitmen untuk berinvestasi dalam pengembangan ekosistem RISC-V, baik melalui penyediaan SDK, dukungan untuk proyek RISE, maupun kolaborasi dengan para mitra di industri.

Dalam jangka panjang, langkah Samsung ini diharapkan dapat mempercepat adopsi RISC-V dan mendorong inovasi di industri perangkat pintar. Dengan platform yang lebih terbuka dan fleksibel, para pengembang akan memiliki lebih banyak kebebasan untuk berkreasi dan menciptakan solusi yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Konsumen pun akan diuntungkan dengan hadirnya perangkat pintar yang lebih terjangkau, inovatif, dan mudah diakses.

Samsung telah membuktikan komitmennya untuk menciptakan masa depan teknologi yang lebih baik. Dengan memindahkan Tizen OS ke RISC-V, Samsung tidak hanya menciptakan peluang baru bagi para pengembang dan produsen, tetapi juga memberikan harapan bagi masyarakat untuk menikmati teknologi yang lebih bermanfaat dan mudah dijangkau. (nova/fine)