PerisaiDigital
Router TP-Link Diduga Berbahaya, Kongres AS Desak Penyelidikan Keamanan
Rifinet.com – Kekhawatiran akan potensi ancaman keamanan sibertelah mendorong dua anggota Kongres Amerika Serikat, John Moolenaar dan Raja Krishnamoorthi, untuk mendesak Departemen Perdagangan AS melakukan penyelidikan terhadap TP-Link, produsen peralatan jaringan terkemuka asal China.
Kekhawatiran ini berpusat pada router WiFi TP-Link yang digunakan secara luas, yang dikhawatirkan dapat menjadi celah bagi serangan siber terhadap Amerika Serikat. Kedua anggota kongres ini, yang juga memimpin House Select Committee yang berfokus pada isu-isu terkait China, menyoroti dua kerentanan keamanan yang telah diketahui ada dalam firmware TP-Link, serta beberapa kasus eksploitasi router TP-Link untuk menargetkan pejabat pemerintah di beberapa negara Eropa.
TP-Link, berdasarkan data IDC, merupakan penjual router WiFi terbesar secara global. Meskipun TP-Link menyatakan tidak menjual produk router di AS dan mengklaim router mereka bebas dari celah keamanan, kekhawatiran tetap ada.
Sebelumnya, pada tahun 2023, pemerintah AS dan Microsoft mengungkap serangan siber bernama Volt Typhoon, di mana peretas mengambil alih router pribadi untuk menyerang infrastruktur penting AS. Namun, dalam serangan Volt Typhoon, kebanyakan router yang menjadi korban adalah buatan Cisco dan NetGear, dua perusahaan asal AS.
Departemen Perdagangan AS menyatakan akan merespons permintaan penyelidikan ini melalui jalur yang sesuai. Sementara itu, Kedutaan Besar China di AS berharap pihak berwenang memiliki bukti yang cukup sebelum membuat tuduhan terkait keamanan siber.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya keamanan siber dan potensi risiko yang terkait dengan perangkat jaringan yang terhubung ke internet. (nova/fine)