Connect with us

PerisaiDigital

Roblox & Among Us Jadi Sarang Hacker, 6,6 Juta Serangan Ancam Gamer Anak!

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Dunia game online yang penuh warna dan keseruan ternyata menyimpan ancaman serius bagi para gamer muda di Indonesia. Laporan terbaru Kaspersky mengungkapkan fakta mengejutkan: lebih dari 6,6 juta percobaan serangan siber telah mengintai pemain game online di Tanah Air selama periode Juli 2023 hingga Juni 2024. Modus operandinya? Menyamar di balik game-game populer anak-anak seperti Roblox, Minecraft, dan Among Us.

Para penjahat siber ini tidak memilih korban secara acak. Mereka mengincar gamer muda yang seringkali kurang waspada terhadap ancaman online. Game-game populer seperti Minecraft, Roblox, dan Among Us menjadi umpan yang menggiurkan. Data Kaspersky menunjukkan bahwa Minecraft menjadi sasaran utama, dengan lebih dari 3 juta percobaan serangan terdeteksi.

Mengapa game-game ini menjadi sasaran? Vasily M. Kolesnikov, pakar keamanan di Kaspersky, menjelaskan, “Penjahat siber memilih metode ini berdasarkan popularitas permainan di kalangan pemain, serta kemampuan gamer untuk menggunakan cheat dan mod. Sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs pihak ketiga, dan penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.”

Tak hanya memanfaatkan popularitas game, para penjahat siber juga menggunakan teknologi canggih untuk melancarkan serangan. Kecerdasan Buatan (AI) kini digunakan untuk mengotomatiskan dan mempersonalisasi serangan phishing, sehingga lebih efektif menjerat gamer muda.

Selain itu, perangkat phishing canggih yang dibuat dengan alat otomatis terus bermunculan di dark web. Hal ini memungkinkan semakin banyak penyerang untuk menyebarkan situs phishing yang sangat mirip dengan platform game populer.

Advertisement

Tawaran untuk mendapatkan skin baru, mata uang dalam game, atau hadiah menarik lainnya menjadi umpan yang sering digunakan. Salah satu contohnya adalah penipuan yang mengeksploitasi merek Pokémon GO. Pengguna diminta memasukkan nama akun mereka dan mengikuti survei. Setelah itu, mereka diarahkan ke situs web palsu yang menjanjikan hadiah atau undian gratis.

“Di sinilah penipuan sebenarnya dimulai,” tulis Kaspersky. “Para penipu sebenarnya tidak mengincar data pribadi seperti detail kartu kredit, melainkan mereka menggunakan kedok game untuk memikat pengguna ke tipuan lain—yang melibatkan unduhan palsu, klaim hadiah, atau penawaran palsu lainnya.”

Serangan siber terhadap anak-anak telah menjadi vektor umum aktivitas penjahat dunia maya. Oleh karena itu, edukasi kebersihan siber dan penggunaan solusi keamanan dunia maya tepercaya menjadi sangat penting.

“Dengan menumbuhkan pemikiran kritis, perilaku daring yang bertanggung jawab, dan pemahaman yang kuat tentang risiko keamanan, kita dapat menciptakan pengalaman daring yang lebih aman dan lebih positif bagi generasi digital native ini,” tegas Kolesnikov.

Industri game terus berkembang pesat, dan demikian pula ancaman siber yang mengintainya. Para penjahat siber terus mencari cara baru untuk mengeksploitasi gamer, terutama gamer muda. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kita sendiri.

Advertisement

Pemerintah, industri game, dan orang tua memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan online yang lebih aman bagi anak-anak. Edukasi, regulasi, dan teknologi keamanan siber yang andal harus bekerja sama untuk melindungi generasi muda dari ancaman siber.

Dengan upaya bersama, kita dapat memastikan bahwa dunia game online tetap menjadi tempat yang menyenangkan dan aman bagi semua orang.

Catatan: Berita ini ditulis berdasarkan informasi yang diberikan dalam prompt dan diperkaya dengan data dari sumber-sumber terpercaya.

Kata kunci: serangan siber, gamer muda, Roblox, Minecraft, Among Us, phishing, keamanan siber, edukasi, Kaspersky. (nova/fine)

Advertisement