CakrawalaTekno
Pemerintah Izinkan Starlink Aktifkan Direct To Cell Saat Badai Helene Terjang Carolina Utara
Rifinet.com– Badai Helene yang menerjang Carolina Utara, Amerika Serikat, pada akhir September 2024, meninggalkan kerusakan parah pada infrastruktur vital, termasuk jaringan telekomunikasi. Lebih dari 78% Base Transceiver Station (BTS) di wilayah tersebut lumpuh total, memutus akses komunikasi warga dan menghambat upaya penyelamatan. Di tengah kondisi kritis ini, teknologi satelit Starlink milik SpaceX muncul sebagai penyelamat, menyediakan akses internet dan komunikasi darurat bagi masyarakat yang terisolasi.
Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS bergerak cepat dengan memberikan izin khusus kepada SpaceX dan operator telekomunikasi T-Mobile untuk mengaktifkan kemampuan “direct-to-cell” Starlink. Teknologi inovatif ini memungkinkan ponsel terhubung langsung ke jaringan internet satelit Starlink tanpa bergantung pada infrastruktur seluler terestrial yang rusak. Izin ini, yang diberikan dalam kondisi darurat, bertujuan untuk memulihkan konektivitas dan mendukung upaya penyelamatan di wilayah terdampak bencana.
“Kami berkomitmen penuh untuk membantu pemulihan di wilayah-wilayah yang terdampak badai Helene,” tegas juru bicara FCC. “Kami siap melakukan segala hal yang diperlukan untuk mengembalikan konektivitas di area terdampak dan menyelamatkan nyawa.”
SpaceX segera merespons dengan mengaktifkan satelit Starlink berkemampuan direct-to-cell. Satelit-satelit ini tidak hanya menyediakan akses internet, tetapi juga digunakan untuk mengirimkan pesan peringatan darurat dan informasi penting lainnya ke ponsel di berbagai jaringan di Carolina Utara. “Kami menguji coba kapabilitas SMS ke hampir semua ponsel dengan jaringan T-Mobile di Carolina Utara,” jelas SpaceX.
Upaya pemulihan jaringan terus berlangsung, dan berkat kerja keras tim di lapangan, persentase BTS yang lumpuh telah turun menjadi 17% pada 6 Oktober 2024. Kehadiran Starlink dengan kemampuan direct-to-cell memberikan harapan baru di tengah tantangan pemulihan infrastruktur yang kompleks.
Meskipun konstelasi satelit untuk layanan direct-to-cell belum sepenuhnya beroperasi, pengujian awal di lapangan ini terbukti sangat vital. “Pengujian awal di lapangan akan membantu tim memulihkan infrastruktur dan layanan, serta mendukung respons penyelamatan pertama,” ungkap T-Mobile.
Komisioner FCC, Brendan Carr, menekankan bahwa fokus utama penggunaan direct-to-cell Starlink saat ini adalah untuk menyebarkan peringatan darurat dan informasi penting. “Ekspektasi harus dikontrol. Starlink saat ini belum memiliki konstelasi penuh untuk kapabilitas direct-to-cell. Starlink berupaya membantu dalam kondisi darurat di area bencana,” jelas Carr.
Keberhasilan Starlink dalam menyediakan layanan internet dan komunikasi di tengah bencana alam seperti badai Helene ini menunjukkan potensi luar biasa dari teknologi direct-to-cell. Teknologi ini menjanjikan akses internet di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur terestrial, seperti daerah pedesaan, pegunungan, atau wilayah yang terdampak bencana. Hal ini membuka peluang baru untuk meningkatkan konektivitas global dan menjembatani kesenjangan digital, membawa manfaat bagi masyarakat di seluruh dunia.
Namun, teknologi direct-to-cell masih dalam tahap awal pengembangan dan menghadapi sejumlah tantangan. Keterbatasan kapasitas menjadi salah satu kendala utama. Saat ini, Starlink belum memiliki konstelasi satelit yang memadai untuk menyediakan layanan direct-to-cell secara luas. Elon Musk, CEO SpaceX, mengakui bahwa layanan direct-to-cell Starlink tidak akan mampu menggantikan jaringan terestrial yang sudah ada, namun akan sangat efektif untuk menjangkau “zona mati” seluler yang tidak terjangkau oleh sinyal operator telekomunikasi.
Tantangan lain datang dari aspek regulasi dan spektrum frekuensi. Implementasi teknologi direct-to-cell membutuhkan koordinasi yang erat antara penyedia layanan satelit, operator seluler, dan regulator untuk menjamin interoperabilitas dan mencegah gangguan. Diperlukan kerangka regulasi yang jelas dan adaptif untuk mendukung pengembangan dan implementasi teknologi ini secara berkelanjutan.
Kerja sama antara SpaceX dan T-Mobile dalam menyediakan layanan direct-to-cell merupakan langkah strategis dalam perkembangan teknologi ini. T-Mobile, sebagai salah satu operator seluler terbesar di AS, memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas, sementara SpaceX memiliki teknologi satelit Starlink yang inovatif. Kolaborasi ini memungkinkan pengujian dan implementasi direct-to-cell secara lebih cepat dan efisien. Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak kolaborasi antara penyedia layanan satelit dan operator seluler untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan direct-to-cell.
Selain T-Mobile, SpaceX juga telah mengumumkan kerja sama dengan operator seluler lainnya, seperti Rogers di Kanada. Kemitraan ini akan memungkinkan Rogers untuk menyediakan layanan pesan teks di zona mati di seluruh Kanada mulai tahun 2024, diikuti dengan layanan suara dan data pada tahun 2025.
Implementasi teknologi direct-to-cell tidak hanya akan bermanfaat bagi masyarakat di daerah terpencil atau terdampak bencana, tetapi juga bagi industri dan sektor lainnya. Di sektor maritim, misalnya, direct-to-cell dapat menyediakan konektivitas yang handal bagi kapal-kapal di laut lepas. Di sektor penerbangan, teknologi ini dapat mendukung layanan internet dan komunikasi di dalam pesawat. Potensi aplikasi direct-to-cell sangat luas dan akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.
Kehadiran Starlink dengan kemampuan direct-to-cell di tengah bencana badai Helene menjadi bukti nyata peran penting teknologi satelit dalam menyediakan akses internet dan komunikasi di daerah-daerah yang terisolasi. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk merevolusi konektivitas global dan menjembatani kesenjangan digital, mewujudkan masa depan di mana akses internet dapat dijangkau oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, direct-to-cell menjanjikan masa depan yang lebih terhubung, inklusif, dan berdaya. (nova/fine)