Connect with us

FinTech

Paylater Bank Mandiri dan BCA Makin Diminati, Mampukah Bertahan Hadapi Pesaing?

Published

on

Rifinet.com, Jakarta – Persaingan bisnis paylater semakin memanas. Bank Mandiri dan BCA, dua bank raksasa yang telah meluncurkan fitur paylatersejak akhir 2023, mencatatkan pertumbuhan pesat.

Namun, tantangan dari bank-bank KBMI III yang juga ikut meramaikan pasar tidak bisa dipandang sebelah mata.

Bank Mandiri melaporkan peningkatan jumlah pengguna Livin’ Paylater dua kali lipat hingga akhir Mei 2024 dibandingkan akhir 2023. Volume transaksi juga melonjak lebih dari 81% year-to-date(ytd).

“Pencapaian ini tidak lepas dari berbagai strategi dan inovasi yang kami lakukan, seperti program promosi dan pengembangan fitur pembayaran,” ujar Teuku Ali Usman, Corporate Secretary Bank Mandiri.

BCA juga mencatatkan pertumbuhan positif. Pengguna Paylater BCA meningkat 108% dan outstanding menembus 94% per Mei 2024.

Advertisement

“Kami terus melakukan inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan pasar,” kata Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA.

Strategi Bank Jumbo Menarik Nasabah Muda

Paylatermenjadi strategi bank jumbo untuk menggaet nasabah muda yang aktif menggunakan platform digital. Fitur ini juga menjadi alternatif bagi nasabah yang kesulitan mendapatkan kartu kredit.

Bank Mandiri dan BCA terus berinovasi untuk mempertahankan posisi mereka di pasar. Bank Mandiri baru saja menambahkan fitur pembayaran melalui Virtual Account (VA) di merchant e-commerce, sementara BCA terus mengkaji inovasi produk paylaterlainnya.

Meskipun mencatatkan pertumbuhan positif, Bank Mandiri dan BCA tidak boleh lengah. Bank-bank KBMI III juga berambisi menjadi pemain besar di bisnis paylater. Persaingan harga dan inovasi produk akan menjadi kunci untuk memenangkan hati nasabah.

Pertumbuhan pesat pengguna paylater Bank Mandiri dan BCA menunjukkan bahwa fitur ini semakin diminati masyarakat. Namun, kedua bank harus terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik agar dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.

Advertisement