RaksasaBisnis
Otto Toto Sugiri, ‘Bill Gates’-nya RI, Genjot Data Center Baru di Tengah Ledakan AI
Rifinet.com, Jakarta, 4 September 2024– PT DCI Indonesia, perusahaan data center terkemuka di Indonesia, terus menunjukkan ambisinya dalam membangun infrastruktur digital nasional. Di tengah lonjakan permintaan layanan digital dan potensi besar kecerdasan buatan (AI), DCI berencana menambah kapasitas data center hingga 36 Mega Watt (MW) di Cibitung, Bekasi, pada awal tahun 2025.
CEO DCI Indonesia, Otto Toto Sugiri, yang kerap dijuluki ‘Bill Gates Indonesia’, mengungkapkan bahwa data center baru ini akan mulai beroperasi pada Januari 2025. “Total kapasitas data center DCI saat ini mencapai 83 MW. Dengan tambahan 36 MW di Cibitung, kami siap memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat,” ujar Toto dalam acara Indotelko di Jakarta.
Toto menekankan bahwa pertumbuhan pasar AI saat ini sangat pesat, bahkan melebihi cloud computing. DCI melihat peluang ini sebagai momentum untuk memperluas layanan dan memperkuat posisinya di industri data center.
Investasi untuk data center baru ini diperkirakan mencapai sekitar USD 288 juta (Rp 4,3 triliun), dengan asumsi biaya per MW sebesar USD 8 juta. Angka ini mencakup pembangunan gedung, peralatan, listrik, dan fasilitas pendukung lainnya, namun belum termasuk server.
DCI juga berencana membangun data center baru di Karawang pada tahun 2025. Meskipun detailnya belum diungkapkan, Toto memastikan bahwa DCI mampu membangun fasilitas data center dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas.
“Kami terus meningkatkan kemampuan untuk membangun data center dengan cepat dan berkualitas. DCI mampu menyelesaikan pembangunan data center dalam waktu satu tahun, dari mulai tiang pancang hingga beroperasi. Ini adalah keunggulan kami yang membuat pelanggan puas,” pungkas Toto.
Dengan langkah agresif ini, DCI Indonesia semakin memantapkan posisinya sebagai pemain kunci dalam industri data center nasional. Kehadiran data center baru ini diharapkan dapat mendukung perkembangan teknologi digital dan AI di Indonesia, serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital secara keseluruhan. (alief/fine)