CakrawalaTekno
Mulai Tinggalkan Kartu SIM Fisik, XL Axiata Perlahan Beralih ke eSIM
Rifinet.com, Jakarta– PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan langkah strategisnya menuju era digital yang lebih mutakhir dengan secara bertahap meninggalkan kartu SIM fisik dan beralih sepenuhnya ke teknologi Embedded Subscriber Identity Module (eSIM).
Head of External Communications XL Axiata, Henry Wijayanto, mengungkapkan bahwa eSIM telah mulai banyak digunakan oleh pelanggan, menunjukkan respons positif masyarakat terhadap teknologi ini. Meskipun demikian, perusahaan menyadari bahwa masih banyak pelanggan yang menggunakan kartu SIM fisik, sehingga keduanya perlu diakomodasi untuk saat ini.
“Secara bertahap, ketersediaan kartu SIM fisik bisa mulai dikurangi seiring dengan meningkatnya pemanfaatan eSIM oleh masyarakat,” ujar Henry.
Hingga saat ini, jumlah pengguna eSIM XL Axiata telah mencapai lebih dari 460.000, baik dari pelanggan yang beralih dari SIM fisik maupun pengguna baru eSIM. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan mengingat total pelanggan XL Axiata mencapai 58,5 juta.
XL Axiata menyatakan dukungannya terhadap regulasi eSIM yang sedang digodok oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Perusahaan berharap regulasi ini dapat mengakomodasi dan mendorong penetrasi penggunaan eSIM di Indonesia.
“Kami berpandangan kehadiran eSIM penting, sehingga sampai saat ini kami juga telah mengadopsi dan mendorong masyarakat untuk bisa memanfaatkan kehadiran teknologi tersebut,” tambah Henry.
Kemenkominfo sendiri melihat regulasi eSIM dapat menciptakan efisiensi biaya bagi provider, mengingat produksi dan distribusi kartu SIM fisik membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, eSIM juga memberikan manfaat bagi pengguna, seperti menghindari risiko kartu hilang dan meningkatkan inovasi dalam penggunaan perangkat.
Direktur Telekomunikasi Kemenkominfo, Aju Widya Sari, menjelaskan bahwa penggunaan eSIM akan tergantung pada kesiapan masing-masing provider. Pemerintah menargetkan regulasi terkait eSIM akan diluncurkan pada Oktober 2024.
eSIM menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan kartu SIM fisik. eSIM memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan layanan seluler secara digital tanpa perlu mengganti kartu fisik. Hal ini memudahkan pelanggan untuk beralih operator atau mengelola beberapa nomor dalam satu perangkat.
eSIM juga tertanam langsung di perangkat, sehingga menghemat ruang fisik yang sebelumnya digunakan untuk slot kartu SIM. Selain itu, eSIM lebih sulit dicuri atau disalahgunakan dibandingkan kartu SIM fisik, karena terintegrasi dengan perangkat. eSIM juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi limbah elektronik yang dihasilkan dari produksi dan distribusi kartu SIM fisik.
Meskipun menawarkan banyak manfaat, adopsi eSIM juga menghadapi beberapa tantangan. eSIM hanya dapat digunakan pada perangkat yang mendukung teknologi ini. Meskipun semakin banyak perangkat baru yang dilengkapi dengan eSIM, adopsi massal masih membutuhkan waktu.
Selain itu, banyak masyarakat yang belum familiar dengan eSIM dan manfaatnya. Edukasi publik mengenai teknologi ini penting untuk mendorong adopsi yang lebih luas. Operator seluler juga perlu mempersiapkan infrastruktur dan sistem mereka untuk mendukung aktivasi dan pengelolaan eSIM.
Dengan dukungan dari pemerintah dan operator seluler, eSIM memiliki potensi besar untuk menjadi teknologi utama dalam industri telekomunikasi Indonesia. eSIM dapat mempermudah akses layanan seluler, meningkatkan efisiensi, dan mendorong inovasi di sektor ini.
Langkah XL Axiata untuk beralih ke eSIM menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengikuti perkembangan teknologi dan memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Diharapkan langkah ini akan diikuti oleh operator seluler lainnya, sehingga Indonesia dapat segera memasuki era digital yang lebih maju dan terkoneksi.
Peralihan ke eSIM ini sejalan dengan tren global di mana semakin banyak negara dan operator telekomunikasi yang mengadopsi teknologi ini. eSIM dianggap sebagai masa depan konektivitas seluler karena menawarkan fleksibilitas, efisiensi, dan keamanan yang lebih baik dibandingkan kartu SIM fisik.
Bagi XL Axiata, peralihan ke eSIM juga merupakan bagian dari strategi transformasi digital perusahaan. Dengan mengadopsi teknologi terbaru, XL Axiata berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional, memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik, dan memperkuat posisinya di pasar telekomunikasi yang semakin kompetitif.
Meskipun peralihan ke eSIM akan dilakukan secara bertahap, XL Axiata optimis bahwa teknologi ini akan menjadi standar baru di masa depan. Perusahaan akan terus berinvestasi dalam infrastruktur dan sistem untuk mendukung penggunaan eSIM, serta melakukan edukasi kepada pelanggan mengenai manfaat dan cara penggunaan teknologi ini.
Dengan langkah strategis ini, XL Axiata menunjukkan komitmennya untuk menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi dan memberikan layanan telekomunikasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. (nova/fine)