FinTech
Modalku Berjuang Raih Profit di Tengah Badai Laba Fintech
Rifinet.com, Jakarta– Perusahaan peer-to-peer (P2P) lending Modalku tengah berupaya keras mencapai profitabilitas di tengah tren penurunan laba industri fintech yang signifikan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan laba P2P lending pada Juni 2024 turun 25,41% secara tahunan menjadi Rp336,01 miliar.
“Saat ini, fokus utama kami adalah mencapai profitabilitas,” tegas Arthur Adisusanto, Country Head Modalku. Meski pendapatan Modalku terbilang stabil di semester pertama 2024, perusahaan berencana meningkatkan kinerja di semester kedua.
Tantangan besar menanti Modalku di tahun depan. OJK akan menerapkan batas maksimum bunga pinjol yang lebih rendah, yang akan berdampak pada pendapatan perusahaan. Namun, Arthur optimis Modalku dapat beradaptasi dengan melakukan penyesuaian strategi dan inovasi.
“Kami akan melakukan penyesuaian strategi, inovasi dalam menentukan segmen UMKM yang sesuai dengan profil risiko kami, serta penyesuaian kriteria penilaian kredit bagi calon penerima dana,” jelas Arthur.
Di tengah tantangan, Modalku melihat peluang besar di sektor pendanaan produktif. Proyeksi peningkatan financing gap hingga Rp2.400 triliun pada tahun 2026 menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
“Ini menunjukkan bahwa masih ada peluang besar untuk pertumbuhan, dan langkah-langkah strategis perlu diambil untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan jangka panjang,” tegas Arthur.
Modalku siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di industri fintech yang dinamis. Dengan strategi yang tepat dan inovasi yang berkelanjutan, Modalku optimis dapat meraih profitabilitas dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. (alief/fine)