RaksasaBisnis
Menteri Basuki Restui Merger HK-WSKT, Oktober akan Dieksekusi
Rifinet.com, Jakarta – Kabar baik datang dari rencana merger antara dua raksasa BUMNkonstruksi, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dikabarkan telah memberikan restunya.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Kementerian PUPR, Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari, mengisyaratkan bahwa proses merger ini telah disepakati bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Menteri Basuki.
“Kami harus atur lagi kira-kira waktunya karena harus dilihat pembukuan yang sehat HK dan Waskita,” ujar Rabin.
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, membenarkan adanya pembahasan mengenai merger ini, namun belum bisa memastikan adanya restu resmi dari Menteri Basuki.
Endra menekankan bahwa tujuan utama dari merger ini adalah untuk menyehatkan kondisi keuangan kedua BUMN Karya tersebut.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah mengirimkan surat kepada Menteri PUPR terkait rencana merger ini. Bahkan, surat tersebut telah direviu oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga, memperkirakan bahwa eksekusi merger HK-WSKT akan dilakukan pada Oktober 2024, mundur dari target awal Juli-September 2024.
Merger ini merupakan bagian dari rencana besar Kementerian BUMN untuk merampingkan jumlah BUMN Karya dari 7 menjadi 3 klaster. Selain HK-WSKT, Kementerian BUMN juga berencana menggabungkan Adhi Karya dengan Brantas Abipraya dan Nindya Karya, serta menggabungkan PTPP dengan Wijaya Karya.
Dengan restu Menteri PUPR, langkah menuju merger HK-WSKT semakin terbuka lebar. Publik kini menantikan realisasi dari rencana ini, yang diharapkan dapat memperkuat industri konstruksi nasional.