Connect with us

RaksasaBisnis

Maybank Incar Bank Panin? Misteri Valuasi 1,7 Kali Nilai Buku di Balik Rumor Akuisisi

Published

on

Rifinet.com, Jakarta – Rumor akuisisi PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Bank Panin oleh Maybank Malaysia kembali menghangat dan menjadi perbincangan hangat di dunia perbankan Indonesia. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Maybank tengah menawar Bank Panin dengan valuasi menggiurkan, yaitu 1,7 kali nilai buku atau price-to-book value(PBV). Namun, baik Bank Panin maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih menutup rapat informasi terkait negosiasi ini, sehingga menimbulkan tanda tanya besar di kalangan pelaku pasar dan pengamat.

Manajemen Bank Panin, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/10/2024), menyatakan bahwa pemberitaan akuisisi tersebut bukan berasal dari mereka. “Sehingga kami tidak mengetahui sumber dan kebenaran berita yang dimaksudkan di dalam pemberitaan tersebut,” tulis manajemen Bank Panin.

Lebih lanjut, manajemen Bank Panin menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada informasi, fakta, dan/atau kejadian penting lainnya yang dapat memengaruhi harga saham perusahaan. Pernyataan ini seolah menepis rumor akuisisi yang beredar di pasar, namun tidak menghilangkan rasa penasaran publik tentang kemungkinan adanya negosiasi di balik layar.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Panin, Herwidayatmo, juga mengelak mengetahui informasi seputar penawaran Maybank Malaysia. “Kami dari manajemen PaninBank tidak memperoleh dan mempunyai informasi terkait hal tersebut,” ucapnya kepada awak media pekan lalu. Sikap tertutup dari pihak Bank Panin ini semakin memperkuat kesan bahwa ada sesuatu yang sedang disembunyikan dari publik.

Di tengah simpang siur informasi ini, OJK sebagai regulator perbankan juga belum memberikan keterangan resmi. “Sampai saat ini, OJK belum menerima informasi mengenai hal tersebut,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae kepada awak media Rabu (23/10/2024).

Advertisement

OJK sebagai lembaga yang berwenang mengawasi industri perbankan di Indonesia memiliki peran penting dalam menjamin kesehatan dan stabilitas sektor keuangan. Oleh karena itu, pernyataan OJK ini menjadi sangat krusial dalam menilai kebenaran rumor akuisisi Bank Panin.

Meskipun masih berada dalam tahap rumor, kabar akuisisi ini telah menimbulkan riak di pasar modal. Harga saham PNBN melonjak signifikan dalam sepekan terakhir, yaitu sebesar 10,89%. Bahkan, sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd), harga saham PNBN telah melesat 59,92%. Lonjakan harga ini menunjukkan bahwa investor cukup antusias dengan prospek akuisisi Bank Panin oleh Maybank.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan bahwa kenaikan harga saham PNBN dipicu oleh informasi rencana ANZ untuk melepas sahamnya di Bank Panin.

Rencana divestasi ANZ ini kemudian diikuti oleh penawaran dan negosiasi dari para investor, termasuk Maybank. “Tapi [kabar] ini masih belum diumumkan ke publik, namanya negosiasi harus demikian. Biasanya kalau hingga terjadi dinamika akuisisi, tentu harga sahamnya memang secara umum mengalami kenaikan,” ujarnya kepadaBisnis, Jumat (18/10/2024).

Bank Panin didirikan pada tahun 1971 dengan nama PT Bank Kemakmuran Indonesia. Bank ini kemudian berganti nama menjadi PT Bank Pan Indonesia pada tahun 1982. Bank Panin merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan kantor cabang yang luas di seluruh Indonesia. Bank Panin menyediakan berbagai layanan perbankan, termasuk perbankan ritel, perbankan korporasi, treasuri, dan perbankan syariah.

Advertisement

Malayan Banking Berhad (Maybank) adalah salah satu bank terbesar di Asia Tenggara yang berasal dari Malaysia. Maybank memiliki operasi di Malaysia, Singapura, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei, Laos, Myanmar, Cina, Hong Kong, India, Sri Lanka, Pakistan, Inggris, dan Amerika Serikat.

Maybank menyediakan berbagai layanan perbankan, termasuk perbankan ritel, perbankan korporasi, perbankan investasi, dan perbankan syariah. Di Indonesia, Maybank beroperasi melalui PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII).

Jika akuisisi Bank Panin oleh Maybank terwujud, maka akan terjadi perubahan signifikan dalam lanskap perbankan Indonesia. Maybank Indonesia akan naik kelas menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia dan akan memperketat persaingan dengan bank-bank besar lainnya, seperti Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BCA.

Akuisisi ini juga diharapkan dapat mendorong konsolidasi di industri perbankan Indonesia, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan daya saing industri perbankan nasional.

Hingga saat ini, rumor akuisisi Bank Panin oleh Maybank Malaysia masih menunggu konfirmasi resmi dari pihak-pihak terkait. Jika terwujud, akuisisi ini akan menjadi sebuah konsolidasi signifikan di industri perbankan Indonesia dan memengaruhi peta persaingan ke depan.

Advertisement

Namun, jika rumor ini hanyalah isapan jempol belaka, maka publik akan menunggu kejelasan mengenai arah strategis Bank Panin ke depannya, terutama setelah ANZ menyatakan rencana untuk melepas kepemilikan sahamnya. (alief/syam)