PerisaiDigital
Mantan Karyawan Bobol Rekening Terblokir, Bank Jago Perketat Keamanan
Rifinet.com, Jakarta– Kasus pembobolan rekening terblokir di Bank Jago oleh mantan karyawannya senilai Rp1,3 miliar mengguncang industri perbankan.
Pengamat perbankan, Arianto Muditomo, menekankan pentingnya penerapan sistem pengendalian internal yang ketat untuk mencegah kejadian serupa.
Modus kejahatan dengan memanfaatkan rekening blokir atau dormantbukanlah hal baru. Arianto mengungkapkan, meski bank telah menerapkan sistem keamanan informasi yang mumpuni, faktor manusia tetap menjadi celah yang sulit dikendalikan.
“ISO 27001 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) pun mengandung 60-70% standar sistem manajemen yang fokus pada people,” ujar Arianto kepada Rifinet.
Untuk mencegah kejadian serupa, Arianto menyarankan penguatan kebijakan dan prosedur, termasuk pemisahan tugas yang jelas antara fungsi operasional, otorisasi, dan pengawasan internal. Selain itu, rotasi tugas secara berkala juga penting untuk mencegah kolusi.
Dari sisi teknologi informasi, penerapan sistem otentikasi yang kuat seperti multi-factor authentication (MFA), pemantauan aktivitas pengguna secara real-time, enkripsi data yang kuat, dan audit sistem IT secara berkala menjadi hal yang krusial.
Corporate CommunicationBank Jago, Marchelo, menegaskan bahwa keamanan dana dan data nasabah adalah prioritas utama. Kasus ini terungkap melalui proses manajemen risiko internal bank.
“Kami telah mendeteksi tindakan fraudsejak dini, melakukan pemeriksaan, dan secara proaktif melaporkan tindakan penyimpangan kepada pihak kepolisian,” kata Marchelo.
Bank Jago juga memastikan tidak ada nasabah yang dirugikan dalam kasus ini. Mereka akan terus bekerja sama dengan kepolisian untuk menuntaskan kasus ini dan meningkatkan langkah-langkah mitigasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.