FinTech
LinkAja Bidik Pertumbuhan Transaksi 60% Lewat Ekosistem BUMN
Rifinet.com – LinkAja, platform dompet digital terkemuka, mengumumkan strategi agresif untuk mencapai pertumbuhan transaksi lebih dari 60% pada akhir tahun 2024.
Fokus utama mereka adalah mengoptimalkan ekosistem BUMN yang luas, memperkuat model bisnis B2B2C, serta memperluas kolaborasi strategis.
CEO LinkAja, Yogi Rizkian, mengungkapkan keyakinan akan potensi besar ekosistem BUMN dalam mendorong kinerja perusahaan. “Kami akan terus berinovasi dalam fitur dan layanan, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai lini bisnis BUMN,” ujarnya.
Data kuartal I-2024 menunjukkan pertumbuhan positif LinkAja, dengan jumlah pengguna terdaftar mencapai lebih dari 93 juta dan peningkatan retensi pengguna sebesar 4% YoY. ARPU (Average Revenue per User) juga meningkat 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Layanan setor-tarik tunai, reseller produk telekomunikasi, serta kolaborasi dengan ekosistem rekanan seperti Pertamina dan Grab menjadi penyumbang terbesar transaksi LinkAja. Khusus layanan setor-tarik tunai, tercatat peningkatan pengguna aktif sebesar 53% YoY pada kuartal I-2024.
Tidak hanya itu, LinkAja juga mencatatkan pertumbuhan transaksi QRIS sebesar hampir 20% YoYper April 2024, dengan total transaksi mencapai 3,7 juta. Sektor ritel menjadi yang paling mendominasi transaksi QRIS di platform LinkAja.
Kemitraan strategis dengan Mitsui & Co., Ltd. juga menjadi kunci dalam memperluas jangkauan dan memperkuat ekosistem LinkAja.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang baru dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar dompet digital yang semakin kompetitif.
Dengan strategi yang komprehensif dan fokus pada inovasi, LinkAja optimis dapat mencapai target pertumbuhan transaksi yang ambisius pada akhir tahun 2024.