E-Commerce
Lazada Gaet Merek Mewah Eropa, Incar Dominasi Pasar Asia Tenggara
Rifinet.com, Jakarta – Lazada, platform e-commercemilik Alibaba Group, tengah bermanuver agresif di pasar Asia Tenggara. Tak puas dengan pencapaiannya saat ini, Lazada mengusung strategi baru untuk mengungguli para rivalnya seperti Shopee dan TikTok Shop. Strategi tersebut difokuskan pada segmen konsumen kelas atas dengan menghadirkan beragam merek fesyen mewah Eropa di platform LazMall Luxury.
Dikutip dari Bloomberg (13/10/2024), para petinggi Lazada telah bertemu dengan lebih dari seratus perwakilan merek ternama Italia di Milan untuk menjajaki kemungkinan kerja sama. Beberapa merek yang diincar antara lain Armani, Dolce & Gabbana, Ferragamo, dan Tod’s. Langkah ini diyakini akan memperkuat posisi Lazada di pasar e-commerceAsia Tenggara yang diproyeksikan mencapai nilai US$186 miliar pada tahun 2025.
Jason Chen, Chief Business Officer Lazada, mengungkapkan bahwa strategi ini merupakan bagian dari upaya Lazada untuk meningkatkan profitabilitas dan mencapai target perputaran bisnis sebesar US$100 miliar pada tahun 2030. “Lazada siap untuk meningkatkan diri saat memasuki fase baru pengembangan e-commerce, di mana profitabilitas, komersialisasi, dan keuntungan jangka panjang menjadi prioritas utama,” ujar Chen.
Ada beberapa faktor yang mendorong Lazada untuk fokus pada segmen barang mewah. Pertama, Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai pasar utama, diproyeksikan menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk kategori barang mewah. Riset yang dilakukan oleh Bain & Companymenunjukkan adanya peningkatan daya beli masyarakat dan perubahan gaya hidup yang semakin mengarah pada konsumsi produk premium.
Kedua, lesunya ekonomi di China juga turut mempengaruhi pergeseran fokus pasar barang mewah ke kawasan Asia Tenggara. Laporan McKinsey menyebutkan bahwa para brand mewah kini aktif mencari peluang ekspansi ke pasar-pasar yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih positif.
Ketiga, Lazada memiliki modal yang cukup kuat di segmen barang mewah berkat dukungan dari Alibaba. Paviliun Tmall milik Alibaba, yang diluncurkan pada tahun 2017, telah menaungi lebih dari 200 merek mewah dan memiliki pengalaman yang cukup matang dalam mengelola luxury e-commerce. “Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuka toko daringnya sendiri di platform kami, perusahaan itu mengelola semua operasi, mulai dari harga hingga logistik. Hal ini sangat penting bagi rumah mode, yang ingin tetap mengendalikan seluruh proses penjualan,” kata Chen.
Meskipun demikian, Lazada tetap menghadapi tantangan dalam memperebutkan pasar e-commerceAsia Tenggara yang semakin kompetitif. Shopee, dengan basis pengguna yang besar dan jangkauan yang luas, masih menjadi pemain dominan di kawasan ini. Sementara itu, TikTok Shop juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan strategi pemasaran yang agresif dan pengalaman berbelanja online yang interaktif.
Data dari Momentum Works menunjukkan bahwa pada tahun 2023, total Gross Merchandise Value (GMV) dari 8 platform e-commerceterkemuka di Asia Tenggara mencapai US$114,6 miliar, naik 15% dari tahun sebelumnya.
Shopee masih memimpin pasar dengan GMV sebesar US$47,9 miliar, diikuti oleh Lazada (US$18,8 miliar) dan Tokopedia (US$16,3 miliar). TikTok Shop, meskipun masih tergolong pemain baru, menunjukkan pertumbuhan yang pesat dan berhasil mencatatkan GMV sebesar US$16,3 miliar pada tahun 2023.
Untuk mencapai targetnya, Lazada perlu menjaga eksklusivitas merek-merek mewah yang dihadirkan dan memastikan keaslian produk untuk menarik dan mempertahankan konsumen kelas atas.
Lazada juga perlu memberikan pengalaman berbelanja yang premium bagi konsumen, mulai dari tampilan website yang elegan, kemudahan navigasi, hingga pelayanan pelanggan yang personal. Selain itu, Lazada perlu memastikan proses logistik dan pengiriman yang cepat, aman, dan terpercaya untuk memenuhi ekspektasi konsumen kelas atas.
Lazada juga perlu menyediakan beragam metode pembayaran yang mudah dan aman, serta menjamin keamanan data pribadi konsumen. Terakhir, Lazada perlu melakukan kampanye pemasaran yang tepat sasaran untuk menjangkau konsumen kelas atas dan membangun citra brandyang kuat dan terpercaya.
Dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang konsisten, Lazada memiliki peluang yang besar untuk memenangkan persaingan di pasar e-commerce Asia Tenggara dan menjadi pemimpin di segmen luxury e-commerce. Namun, perlu diingat bahwa persaingan akan semakin ketat dengan masuknya pemain-pemain baru dan inovasi yang terus berkembang. Lazada perlu terus beradaptasi dan berinovasi untuk mempertahankan posisinya di pasar. (nova/fine)