RaksasaBisnis
Kinerja Bank Kuartal II/2024 Diproyeksi Moncer, Kredit Tumbuh Dua Digit
Rifinet.com, Jakarta– Sejumlah bank besar di Indonesia memberikan sinyal positif mengenai kinerja mereka pada kuartal II/2024. Pertumbuhan kredit yang kuat, efisiensi operasional, dan mulai membaiknya kredit konsumsi menjadi faktor pendorong utama.
Senior Vice PresidentLembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan, optimis bahwa kinerja bank pada kuartal II/2024 akan lebih baik dari kuartal sebelumnya. Kredit korporasi diprediksi menjadi penopang utama pertumbuhan laba, sementara kredit konsumsi juga menunjukkan perbaikan.
“Kredit korporasi akan menjadi penopang pertumbuhan laba, di samping efisiensi operasional dan untuk kredit konsumsi mulai sedikit membaik dibanding kuartal sebelumnya,” ujarnya kepada Bisnis.
Di sisi lain, suku bunga yang mulai melandai dan stabilitas nilai tukar rupiah memberikan angin segar bagi industri perbankan. Rully Arya Wisnubroto, Head of Research & Chief EconomistMirae Asset, memprediksi pertumbuhan kredit perbankan akan sesuai target Bank Indonesia sebesar 10%-12%.
Optimisme ini sejalan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan pertumbuhan kredit yang signifikan pada Mei 2024. Kredit tumbuh sebesar 0,90% month-to-month (mtm) dan 12,15% year-on-year (yoy) menjadi Rp7.376 triliun. Kredit investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan peningkatan sebesar 14,80% yoy.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa penyaluran kredit yang signifikan ini melanjutkan tren pertumbuhan positif sejak periode sebelumnya dan sejalan dengan target pertumbuhan kredit tahun 2024 sebesar 9%-11%.
Selain kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 0,53% mtm dan 8,63% yoy menjadi Rp8.699 triliun pada Mei 2024. Giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar dengan peningkatan sebesar 15,53% yoy.
Dengan pertumbuhan kredit dan DPK yang solid, serta suku bunga yang mulai melandai, kinerja bank pada kuartal II/2024 diproyeksi akan semakin moncer. Stabilitas ekonomi makro dan kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif juga turut memberikan dukungan bagi industri perbankan.