RaksasaBisnis
Kinerja Bank Commonwealth Merosot Jelang Merger dengan OCBC Indonesia
Rifinet.com,Jakarta – Jelang merger dengan OCBC Indonesia yang ditargetkan rampung pada 1 September 2024, PT Bank Commonwealth (Bank Commonwealth) mencatatkan kinerja yang kurang menggembirakan. Per Mei 2024, bank membukukan kerugian bersih sebesar Rp239,87 miliar, naik 2,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan kinerja ini terutama disebabkan oleh penyusutan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 19,95% menjadi Rp198,51 miliar. Pendapatan berbasis komisi (fee based income) juga ikut tergerus 15,35% menjadi Rp75,25 miliar.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit Bank Commonwealth turun 8,66% menjadi Rp8,13 triliun. Sementara aset bank menyusut 13,18% menjadi Rp15,57 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga ikut tergerus 7,53% menjadi Rp10,59 triliun.
Meski demikian, proses akuisisi Bank Commonwealth oleh OCBC Indonesia telah selesai pada 1 Mei 2024. Pasca akuisisi, operasional Bank Commonwealth masih berjalan mandiri hingga proses merger rampung pada kuartal IV/2024.
Layanan kepada nasabah Bank Commonwealth tetap berjalan normal melalui berbagai kanal, baik konvensional maupun digital. Nasabah diharapkan tidak perlu khawatir dengan adanya proses merger ini.
Merger Bank Commonwealth dengan OCBC Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisi kedua bank di industri perbankan nasional. Dengan sinergi yang terjalin, diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih baik dan inovatif kepada nasabah.
Tentang Bank Commonwealth
PT Bank Commonwealth adalah unit usaha dari Commonwealth Bank of Australia (CBA) di Indonesia. Bank ini telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1990 dan memiliki jaringan kantor cabang di berbagai kota besar di Indonesia.
Tentang OCBC Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC Indonesia) adalah salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini merupakan bagian dari OCBC Group, salah satu grup jasa keuangan terbesar di Asia Tenggara.