Connect with us

CakrawalaTekno

Kaspersky Dihapus dari Play Store

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Kaspersky, salah satu nama terbesar dalam dunia antivirus, tiba-tiba menghilang dari Google Play Store. Google, raksasa teknologi di balik sistem operasi Android, telah menghapus aplikasi Kaspersky dan menonaktifkan akun developer perusahaan asal Rusia tersebut. Keputusan ini membuat geger para pengguna Android, terutama yang selama ini mengandalkan Kaspersky untuk melindungi perangkat mereka.

Hilangnya aplikasi Kaspersky dari Play Store pertama kali disadari oleh para pengguna yang mengalami kesulitan dalam menemukan dan memperbarui aplikasi Kaspersky, seperti VPN & Antivirus by Kaspersky dan Kaspersky Endpoint Security. Keluhan mulai bermunculan di berbagai forum online dan media sosial sejak beberapa hari terakhir.

Kaspersky Dihapus dari Play Store

Kaspersky, melalui forum resminya pada Minggu (29/9), mengonfirmasi bahwa aplikasi mereka memang telah dihapus dari Play Store. Pihak Kaspersky menyatakan sedang menyelidiki penyebab penghapusan ini dan mencari solusi agar pengguna tetap dapat mengakses dan memperbarui aplikasi mereka.

“Download dan update produk Kaspersky untuk sementara tidak tersedia di Google Play Store,” jelas seorang perwakilan Kaspersky, seperti dikutip dari Bleeping Computer. “Kaspersky saat ini sedang menyelidiki situasi di balik masalah ini dan menjajaki solusi potensial untuk memastikan bahwa pengguna produknya dapat terus mengunduh dan memperbarui aplikasi mereka dari Google Play.”  

Meskipun aplikasi Kaspersky tidak lagi tersedia di Play Store, pihak Kaspersky menyarankan pengguna Android untuk mengunduh aplikasi melalui toko aplikasi alternatif seperti Galaxy Store (Samsung), Huawei AppGallery, dan Xiaomi GetApps. Pengguna juga dapat menginstal aplikasi Kaspersky dengan mengunduh file .apk langsung dari situs web resmi Kaspersky.

Penghilangan aplikasi Kaspersky dari Play Store diduga berkaitan erat dengan sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintah Amerika Serikat kepada perusahaan antivirus tersebut dan 12 eksekutifnya beberapa bulan lalu. Sanksi ini dijatuhkan karena kekhawatiran akan potensi risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh Kaspersky, mengingat hubungan perusahaan tersebut dengan pemerintah Rusia.

Advertisement

Google sendiri telah mengonfirmasi bahwa kebijakan pemerintah AS menjadi dasar keputusan mereka untuk memblokir Kaspersky dan produknya dari Play Store.

“Biro Industri dan Keamanan Kementerian Perdagangan AS baru-baru ini mengumumkan sejumlah pembatasan terhadap Kaspersky. Oleh karena itu, kami telah menghapus aplikasi Kaspersky dari Google Play,” tegas juru bicara Google.

Penghapusan Kaspersky dari Play Store menimbulkan pertanyaan tentang keamanan siber bagi pengguna Android. Pengguna yang tidak dapat memperbarui aplikasi Kaspersky berpotensi menghadapi risiko keamanan yang lebih tinggi, karena aplikasi yang tidak diperbarui mungkin tidak mampu melindungi dari ancaman malware terbaru.

Tidak semua pengguna familiar dengan toko aplikasi alternatif atau cara menginstal aplikasi melalui file .apk. Hal ini dapat menyulitkan pengguna dalam mendapatkan perlindungan antivirus. Untungnya, terdapat banyak alternatif antivirus terkemuka di Play Store yang dapat dipertimbangkan pengguna, seperti Bitdefender, Norton, McAfee, Avast, dan AVG.

Belum jelas apakah aplikasi Kaspersky akan kembali tersedia di Play Store di masa mendatang. Kaspersky sedang menjajaki solusi dan bernegosiasi dengan Google, namun hasilnya masih belum pasti.

Advertisement

Kasus ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara perusahaan teknologi, keamanan siber, dan geopolitik. Pengguna Android diharapkan untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi perangkat mereka.

Di era digital yang semakin maju, ancaman siber semakin canggih dan beragam. Malware, ransomware, phishing, dan serangan siber lainnya terus berkembang, menargetkan individu dan organisasi di seluruh dunia.

Pengguna Android perlu menyadari pentingnya keamanan siber dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi data dan perangkat mereka. Memiliki aplikasi antivirus yang terpercaya dan diperbarui secara berkala hanyalah salah satu aspek dari keamanan siber. (nova/fine)