Connect with us

FinTech

Jerat Judi Online Sulit Lepas, Bandar Sulit Ditangkap

Published

on

Rifinet.com, JakartaIndonesia terus bergelut dalam upaya memberantas judi online, namun tantangan besar menghadang. Pakar keamanan siber, Pratama Persadha, mengungkapkan bahwa kesulitan menangkap bandar judi onlinemenjadi salah satu faktor utama.

“Bandar judi onlinesering beroperasi dari luar negeri, bahkan di negara yang melegalkan perjudian. Mereka juga sangat lihai menyembunyikan identitas,” ujar Pratama, Chairman CISSReC, kepada Rifinet.com.

Meski penangkapan bandar penting, Pratama menekankan fokus pada memutus rantai antara pemain dan permainan judi online.

Langkah-langkah seperti pemblokiran akses server, rekening, dan dompet digital terkait judi, serta penindakan terhadap influencer dan agen judi onlinemenjadi prioritas.

Namun, Pratama pesimis Indonesia bisa sepenuhnya bebas dari judi online. “Pemerintah akan terus berlomba dengan bandar dan operator judi online yang semakin canggih,” ungkapnya.

Advertisement

Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memperkuat kekhawatiran ini. Transaksi judi onlinemelonjak drastis dari Rp57 triliun pada 2021 menjadi Rp104 triliun pada 2022. Bahkan, pada kuartal I/2024, sudah terdeteksi transaksi lebih dari Rp101 triliun.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa lebih dari 1.000 anggota DPR dan DPRD terlibat judi online, dengan nilai deposit mencapai Rp25 miliar.

Satgas Pemberantasan Judi Online terus berupaya, namun tantangan tetap besar. Pratama berharap langkah-langkah yang diambil dapat setidaknya mengurangi jumlah korban judi onlineyang telah menjerat berbagai kalangan, termasuk anak-anak, ibu rumah tangga, hingga aparat penegak hukum.

Tantangan Memberantas Judi Online:

  • Bandar Sulit Ditangkap: Bandar judi online sering beroperasi dari luar negeri dan sangat mahir menyembunyikan identitas.
  • Transaksi Keuangan Masif: Transaksi judi online mencapai ratusan triliun rupiah, menunjukkan betapa besarnya skala masalah ini.
  • Keterlibatan Berbagai Kalangan: Judi online telah menjerat semua lapisan masyarakat, termasuk pejabat publik.

Upaya Pemerintah:

  • Pemblokiran Akses: Pemerintah terus memblokir situs dan aplikasi judi online.
  • Penindakan Terhadap Agen dan Influencer: Pemerintah menindak tegas agen dan influencer yang mempromosikan judi online.
  • Edukasi Masyarakat: Pemerintah gencar melakukan edukasi tentang bahaya judi online.

Perjuangan melawan judi online masih panjang dan penuh tantangan. Kolaborasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat menjadi kunci untuk mengurangi dampak negatif dari masalah ini.