RaksasaBisnis
Intel Tersingkir, Sony Pilih AMD untuk Chip PlayStation 6 Nanti
Rifinet.com, Jakarta– Dalam pertarungan sengit memperebutkan kontrak chip untuk konsol game generasi berikutnya, PlayStation 6 (PS6), Intel harus mengakui keunggulan AMD. Keputusan Sony untuk kembali mempercayakan desain chip PS6 kepada AMD menjadi pukulan telak bagi Intel yang berambisi membangkitkan bisnis chip mereka yang tengah lesu. AMD berhasil mengamankan kontrak desain chip PS6, melanjutkan dominasinya sejak era PlayStation 4 (PS4). Keberhasilan ini menandai kemenangan ketiga AMD secara berturut-turut dalam menyediakan otak pemrosesan untuk konsol game populer Sony.
Kontrak chip PS6 diperkirakan bernilai miliaran dolar dengan produksi ribuan wafer silikon setiap bulannya. Kehilangan kontrak ini berdampak signifikan bagi Intel, terutama bagi divisi desain chip dan divisi foundry (produksi chip) yang digadang-gadang CEO Intel, Pat Gelsinger, sebagai kunci kebangkitan perusahaan.
Bagi Intel, kontrak PS6 bukan sekadar peluang bisnis biasa. Dengan Sony yang secara historis menjual lebih dari 100 juta unit konsol setiap generasi, kontrak ini menjanjikan aliran pendapatan yang stabil dan signifikan selama bertahun-tahun. Selain itu, prestise sebagai penyedia chip untuk konsol game ternama dapat mendongkrak citra Intel di mata konsumen dan investor.
Namun, semua potensi keuntungan itu kini melayang ke tangan AMD. Meskipun margin keuntungan dari chip konsol game relatif lebih kecil dibandingkan chip lain seperti chip AI, kontrak ini menawarkan stabilitas dan peluang untuk terus mengembangkan teknologi yang telah ada.
Sumber-sumber internal mengungkapkan bahwa kegagalan Intel dalam mengamankan kontrak PS6 disebabkan oleh ketidaksepakatan mengenai pembagian keuntungan dari setiap chip yang dijual kepada Sony. Negosiasi antara kedua perusahaan berlangsung berbulan-bulan pada tahun 2022, melibatkan pertemuan antara CEO dan jajaran eksekutif serta insinyur dari kedua belah pihak. Intel membantah laporan tersebut, menyatakan bahwa mereka tidak akan mengomentari diskusi dengan calon pelanggan. Namun, sumber-sumber yang dekat dengan masalah ini menegaskan bahwa perselisihan soal keuntungan menjadi faktor penentu kekalahan Intel.
Kehilangan kontrak PS6 menjadi pukulan telak bagi ambisi Intel untuk membangkitkan bisnis chip mereka. Divisi foundry yang baru diluncurkan pada awal 2024 diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan baru bagi perusahaan. Namun, kegagalan dalam mengamankan kontrak besar seperti PS6 menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan Intel untuk bersaing dengan pemain mapan seperti TSMC dan Samsung di pasar foundry.
Intel masih memiliki peluang untuk mendapatkan kontrak chip dari perusahaan lain, termasuk di sektor otomotif dan perangkat pintar. Namun, persaingan di industri semikonduktor semakin ketat, dan Intel harus bekerja keras untuk membuktikan bahwa mereka masih menjadi pemain yang relevan.
Sementara Intel menelan kekecewaan, AMD dan TSMC merayakan kemenangan mereka. AMD akan bertanggung jawab atas desain chip PS6, sementara TSMC akan menangani produksi chip tersebut. Kolaborasi ini telah terbukti sukses di masa lalu, dan diharapkan dapat menghasilkan chip berperforma tinggi dan efisien untuk konsol game generasi berikutnya.
Dengan AMD sebagai penyedia chip, PS6 diharapkan dapat menawarkan peningkatan performa grafis dan kemampuan komputasi yang signifikan dibandingkan pendahulunya. Fitur-fitur baru seperti ray tracing dan dukungan resolusi 8K kemungkinan akan menjadi daya tarik utama konsol ini.
Sony belum mengumumkan tanggal rilis resmi untuk PS6, namun rumor yang beredar menyebutkan bahwa konsol ini akan diluncurkan pada tahun 2027 atau 2028. Dengan kontrak chip telah diamankan, Sony dapat fokus pada pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak lainnya untuk konsol game generasi berikutnya.
Keputusan Sony untuk memilih AMD sebagai penyedia chip PS6 menjadi berita besar di industri teknologi. Bagi Intel, ini adalah kemunduran yang signifikan, sementara bagi AMD, ini adalah penegasan posisi mereka sebagai pemain kunci di pasar chip konsol game.
Masa depan PlayStation 6 terlihat cerah dengan AMD sebagai otak di baliknya. Namun, Intel tidak boleh menyerah dan harus terus berinovasi untuk tetap relevan di pasar semikonduktor yang semakin kompetitif.
Kekalahan Intel dalam tender ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan dalam upayanya untuk membangkitkan bisnis chip mereka. Persaingan di industri semikonduktor semakin ketat, dan Intel harus berjuang keras untuk mendapatkan kembali pangsa pasar yang hilang.
Salah satu strategi utama Intel adalah mengembangkan divisi foundry mereka. Dengan memproduksi chip untuk perusahaan lain, Intel berharap dapat meningkatkan pendapatan dan memperluas jangkauan pasar mereka. Namun, membangun bisnis foundry yang sukses membutuhkan investasi besar dan waktu yang lama. Intel harus bersaing dengan pemain mapan seperti TSMC dan Samsung yang telah memiliki pengalaman dan infrastruktur yang kuat di bidang ini.
Selain itu, Intel juga harus terus berinovasi dalam desain chip mereka. AMD telah berhasil mengungguli Intel dalam beberapa tahun terakhir dengan menawarkan chip yang lebih bertenaga dan efisien. Intel harus meningkatkan kemampuan desain mereka untuk dapat bersaing di pasar yang semakin menuntut performa tinggi.
Kehilangan kontrak PS6 adalah pengingat bahwa Intel masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk kembali ke puncak industri semikonduktor. Namun, perusahaan ini memiliki sumber daya dan potensi untuk bangkit kembali. Dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang baik, Intel dapat kembali menjadi pemain utama di pasar chip global.
Sementara itu, AMD dan TSMC dapat merayakan kemenangan mereka. Kolaborasi mereka dalam mengembangkan chip PS6 diharapkan dapat menghasilkan konsol game generasi berikutnya yang inovatif dan menarik. Bagi para gamer, ini adalah kabar baik, karena mereka dapat menantikan pengalaman bermain game yang lebih imersif dan realistis di masa depan.
Dalam industri teknologi yang terus berkembang pesat, persaingan antara perusahaan-perusahaan raksasa seperti Intel, AMD, dan TSMC akan terus berlanjut. Hanya perusahaan yang mampu beradaptasi dan berinovasi yang akan bertahan dan sukses di pasar yang semakin kompetitif ini. (nova/fine)