Connect with us

CakrawalaTekno

Intel Patenkan Desain GPU Chiplet, Akankah Arc Generasi Selanjutnya Lebih Perkasa?

Published

on

Rifinet.com, JakartaIntel, raksasa teknologi yang dikenal dengan prosesornya, diam-diam tengah mempersiapkan gebrakan baru di dunia pengolah grafis. Setelah cukup lama tak terdengar kabarnya di ranah GPU diskrit, Intel dikabarkan tengah mengembangkan desain GPU chipletrevolusioner yang berpotensi mengubah lanskap persaingan dengan NVIDIA dan AMD.

Kabar ini bermula dari temuan TechSpot dan seorang pengguna X (sebelumnya Twitter) bernama Underfox yang mengungkapkan bahwa Intel telah mematenkan desain GPU chiplet. Desain ini berbeda secara signifikan dari desain monolitik yang digunakan pada sebagian besar kartu grafis saat ini, termasuk generasi pertama Intel Arc Alchemist.

Jika desain monolitik menggabungkan semua komponen dalam satu chip besar, chiplet justru memecahnya menjadi beberapa modul kecil yang saling terhubung. Bayangkan sebuah puzzle, di mana setiap potongan (chiplet) memiliki fungsi spesifik dan dapat digabungkan untuk membentuk gambar yang lebih besar (GPU).

Konsep chiplet menawarkan sejumlah keunggulan, terutama dalam hal modularitas dan skalabilitas. Dalam hal modularitas, produsen dapat dengan mudah mengganti atau meng-upgrade modul tertentu tanpa harus mendesain ulang seluruh chip. Hal ini memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar. Misalnya, bayangkan sebuah GPU di mana Anda dapat mengganti modul ray tracingdengan versi yang lebih baru tanpa harus membeli kartu grafis baru!

Sementara itu, skalabilitas chiplet memungkinkan produsen untuk meningkatkan performa GPU dengan menambahkan lebih banyak modul. Ini membuka jalan bagi terciptanya GPU dengan jumlah core yang jauh lebih banyak dan kemampuan pemrosesan yang lebih tinggi. Dengan demikian, produsen GPU dapat menawarkan berbagai variasi produk dengan performa dan harga yang berbeda, memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen.

Advertisement

Meskipun menjanjikan, tampaknya desain chipletini belum akan hadir pada generasi kedua Intel Arc, yang diberi nama kode Battlemage. Rumor yang beredar mengindikasikan bahwa Battlemage, penerus Alchemist, masih akan menggunakan desain monolitik dan diprediksi akan meluncur pada paruh pertama tahun 2024.

Intel sendiri telah mengkonfirmasi bahwa mereka sedang mengerjakan arsitektur GPU generasi berikutnya yang diberi nama kode Celestial. Celestial diproyeksikan akan menjadi penantang serius di segmen enthusiast dan dijadwalkan rilis pada tahun 2024 hingga 2025. Mungkinkah Celestial menjadi GPU pertama Intel yang mengadopsi desain chiplet?

Mengimplementasikan desain chiplet pada GPU bukanlah hal yang mudah. Salah satu tantangan utama adalah memastikan interkoneksi antar chiplet yang efisien dan latensi rendah. Komunikasi antar modul harus sangat cepat agar tidak menghambat performa GPU secara keseluruhan. Bayangkan sebuah orkestra, di mana setiap musisi (chiplet) harus bermain secara sinkron dan harmonis agar dapat menghasilkan musik yang indah. Demikian pula dengan chipletpada GPU, di mana setiap modul harus berkomunikasi secara cepat dan efisien agar GPU dapat berfungsi dengan optimal.

Tantangan lain adalah menjaga konsistensi kualitas dan performa antar chiplet. Setiap modul harus diproduksi dengan standar yang sangat ketat agar dapat bekerja sama secara optimal. Intel harus memastikan bahwa setiap chipletmemiliki kualitas dan performa yang sama agar GPU dapat berfungsi dengan stabil dan handal.

Intel bukan satu-satunya pemain yang melirik teknologi chiplet. AMD dirumorkan akan mengadopsi desain serupa untuk GPU RDNA 4 mereka. Bahkan, AMD telah lebih dulu menerapkan chiplet pada prosesor Ryzen generasi ketiga dan seterusnya. Keberhasilan AMD dalam mengimplementasikan chiplet pada prosesor Ryzen menunjukkan bahwa teknologi ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan performa dan efisiensi.

Advertisement

Sementara itu, Apple telah lebih dulu menggunakan chiplet pada chip M1 Max dan M1 Ultra yang digunakan di perangkat MacBook Pro dan Mac Studio. Chip M1 Ultra menunjukkan potensi chiplet dengan menggabungkan dua chip M1 Max untuk mencapai performa yang luar biasa. Apple telah membuktikan bahwa chipletdapat digunakan untuk menciptakan chip yang sangat bertenaga dan efisien.

Desain chiplet berpotensi membawa perubahan signifikan pada industri GPU. Dengan modularitas dan skalabilitasnya, chiplet dapat membuka jalan bagi pengembangan GPU yang lebih bertenaga, efisien, dan mudah diproduksi. Chiplet memungkinkan penambahan jumlah core yang signifikan, meningkatkan throughput dan performa rendering secara drastis. Hal ini akan menguntungkan para gamer, content creator, dan profesional di bidang grafis yang membutuhkan GPU dengan kemampuan pemrosesan yang tinggi.

Dengan memecah chip menjadi modul-modul kecil, konsumsi daya dapat dioptimalkan. Modul yang tidak aktif dapat dimatikan untuk menghemat energi. Ini sangat penting di era di mana efisiensi energi menjadi prioritas utama. Chiplet juga memungkinkan penggunaan die yang lebih kecil, mengurangi risiko cacat produksi dan meningkatkan yield. Hal ini dapat berujung pada harga GPU yang lebih terjangkau. Produsen dapat menciptakan berbagai konfigurasi GPU dengan menggabungkan modul-modul chiplet yang berbeda. Ini memungkinkan mereka untuk menargetkan berbagai segmen pasar, dari gamer kasual hingga profesional content creator.

Paten desain GPU chiplet dari Intel menandakan komitmen mereka untuk terus berinovasi di pasar grafis. Meskipun implementasinya masih menghadapi tantangan, chiplet memiliki potensi besar untuk mendefinisikan ulang masa depan GPU. Akankah Intel berhasil mengungguli AMD dan NVIDIA dalam perlombaan teknologi ini? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun satu hal yang pasti, inovasi di bidang GPU akan terus berlanjut dan mempersembahkan pengalaman grafis yang semakin memukau di masa depan. (nova/fine)

Advertisement