Connect with us

RaksasaBisnis

Intel Pangkas 15.000 Pekerja, Pendapatan Lesu di Tengah Ledakan AI

Published

on

Ilustrasi Karyawan Intel via linkedin.com

Rifinet.comIntel Corporation, raksasa semikonduktor yang telah lama menjadi pilar industri teknologi, mengumumkan langkah drastis pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15.000 karyawannya.

Keputusan ini diambil sebagai respons atas penurunan pendapatan yang signifikan dan persaingan yang semakin ketat di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI).

Gelombang PHK Terbesar dalam Sejarah Intel

Jumlah PHK kali ini diperkirakan mencapai 15% dari total tenaga kerja Intel, menjadikannya gelombang PHK terbesar dalam sejarah perusahaan. CEO Intel, Pat Gelsinger, menyampaikan berita buruk ini melalui memo internal kepada seluruh karyawan pada Kamis (1/8/2024).

“Ini adalah hari yang sulit bagi Intel,” ujar Gelsinger dalam memo tersebut. “Kami membuat beberapa perubahan paling penting dalam sejarah perusahaan kami.”

Perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California ini, belum merinci divisi atau wilayah mana yang akan paling terdampak PHK. Namun, Gelsinger menekankan bahwa keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk memangkas biaya operasional hingga US$10 miliar pada tahun 2025.

Advertisement

Pendapatan Merosot, Tren AI Belum Optimal

Intel melaporkan pendapatan kuartal II-2024 sebesar US$12,8 miliar, turun 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini jauh di bawah ekspektasi analis dan berbanding terbalik dengan kinerja pesaing utama mereka, AMD, yang berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 9%.

Gelsinger mengakui bahwa Intel belum sepenuhnya memanfaatkan potensi tren AI yang sedang booming. “Pendapatan kami belum tumbuh seperti yang diharapkan,” katanya. “Biaya kami terlalu tinggi, margin kami terlalu rendah.”

Keputusan PHK ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi Intel dalam beradaptasi dengan lanskap industri yang terus berubah. Permintaan untuk chip PC, yang selama ini menjadi andalan Intel, mengalami penurunan seiring dengan pergeseran tren komputasi ke perangkat mobile dan cloud.

Di sisi lain, persaingan di pasar AI semakin sengit. Perusahaan-perusahaan seperti NVIDIA telah berhasil meraih pangsa pasar yang signifikan dengan chip grafis khusus yang dioptimalkan untuk aplikasi AI.

Meski menghadapi tantangan berat, Intel tetap optimistis tentang masa depan. Gelsinger menegaskan bahwa perusahaan akan terus berinvestasi dalam inovasi dan teknologi baru, termasuk chip AI generasi berikutnya.

Advertisement

“Kami mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan laba dan memperkuat neraca kami,” kata David Zinsner, CFO Intel. “Kami percaya bahwa keputusan sulit ini akan memungkinkan kami untuk fokus pada peluang pertumbuhan jangka panjang.”

Dampak bagi Industri dan Tenaga Kerja

Keputusan PHK Intel diperkirakan akan berdampak signifikan bagi industri semikonduktor dan pasar tenaga kerja global. Ribuan insinyur dan profesional teknologi lainnya akan kehilangan pekerjaan, menambah tekanan pada sektor yang sudah menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Namun, beberapa analis melihat langkah ini sebagai langkah yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup Intel dalam jangka panjang. Dengan memangkas biaya dan merampingkan operasi, Intel diharapkan dapat lebih gesit dan responsif terhadap perubahan pasar.

Intel telah lama menjadi pemimpin dalam industri semikonduktor, tetapi perusahaan ini sekarang berada di persimpangan jalan. Keputusan PHK merupakan pengingat bahwa bahkan perusahaan teknologi terbesar pun tidak kebal terhadap perubahan pasar yang cepat dan persaingan yang ketat.

Masa depan Intel akan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk berinovasi, beradaptasi, dan tetap relevan di era AI. Jika Intel berhasil mengatasi tantangan ini, perusahaan ini memiliki potensi untuk kembali menjadi pemimpin pasar. Namun, jika gagal, Intel berisiko tertinggal di belakang pesaing yang lebih gesit dan inovatif.

Advertisement

Analisis Lebih Lanjut

Faktor-faktor Penyebab Penurunan Pendapatan Intel

  • Penurunan Permintaan PC: Pasar PC global mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya popularitas perangkat mobile dan cloud computing. Hal ini berdampak langsung pada penjualan chip Intel, yang sebagian besar digunakan di PC.
  • Persaingan Ketat: Intel menghadapi persaingan yang semakin ketat dari perusahaan-perusahaan seperti AMD dan NVIDIA, yang berhasil mengembangkan chip yang lebih efisien dan bertenaga untuk aplikasi seperti gaming dan AI.
  • Keterlambatan Teknologi: Intel terlambat dalam mengembangkan chip generasi berikutnya yang mampu bersaing dengan produk-produk pesaing. Hal ini menyebabkan Intel kehilangan pangsa pasar dan kepercayaan investor.

Strategi Intel untuk Mengatasi Tantangan

  • Fokus pada AI: Intel berencana untuk meningkatkan investasi dalam pengembangan chip AI generasi berikutnya. Perusahaan ini juga akan memperluas portofolio produknya untuk mencakup berbagai aplikasi AI, seperti kendaraan otonom dan robotika.
  • Merampingkan Operasi: Intel akan memangkas biaya operasional dengan mengurangi jumlah karyawan dan menutup beberapa fasilitas produksi. Perusahaan ini juga akan mengoptimalkan rantai pasokan dan proses manufaktur untuk meningkatkan efisiensi.
  • Bermitra dengan Perusahaan Lain: Intel akan menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan lain untuk memperluas jangkauan pasar dan mempercepat pengembangan produk baru.

Keputusan PHK Intel adalah langkah yang sulit namun perlu untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Dengan fokus pada inovasi, efisiensi, dan kemitraan strategis, Intel berharap dapat kembali menjadi pemimpin pasar di era AI.

Namun, jalan menuju pemulihan tidak akan mudah. Intel harus mengatasi berbagai tantangan, termasuk persaingan yang ketat, perubahan pasar yang cepat, dan kebutuhan untuk berinvestasi dalam teknologi baru.

Masa depan Intel akan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan lanskap industri yang terus berubah dan tetap relevan di era AI.