Connect with us

RaksasaBisnis

Indosat Raup Untung dari Demam AI, Layanan GPU Nvidia Ludes Terjual!

Published

on

Rifinet.com, Jakarta – PT Indosat Tbk. (ISAT) berhasil menangkap peluang emas di tengah meningkatnya adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Layanan penyewaan Graphics Processing Unit(GPU) Nvidia yang mereka luncurkan Agustus lalu ternyata mendapat sambutan luar biasa dari berbagai sektor industri.

Bahkan, perusahaan telekomunikasi ini memprediksi seluruh kapasitas GPU yang tersedia akan ludes terjual pada kuartal I/2025! Fenomena ini menunjukkan tingginya permintaan akan infrastruktur AI yang mampu menangani tugas-tugas komputasi berat. “Kami memasang sekitar 1.000 GPU, kemungkinan besar pada kuartal I/2025 sudah habis terpakai semua.

Sekarang saja sudah ada yang memesan 200 GPU sekali memesan,” ungkap Danny Buldansyah, Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, dalam wawancara eksklusif dengan Bisnis pada Selasa (22/10/2024).

Tingginya antusiasme pasar tercermin dari lonjakan utilisasi GPU Nvidia yang mencapai 40% hanya dalam waktu dua bulan sejak diluncurkan. Artinya, 400 GPU telah disewa dan digunakan oleh berbagai perusahaan untuk mendukung operasional berbasis AI, mulai dari pengembangan model machine learninghingga analisis data berskala besar.

Sektor pertambangan menjadi pengguna terbesar GPU Nvidia Indosat pada Oktober 2024, diikuti oleh sektor keuangan, khususnya perbankan. “Untuk 2025, kami akan membidik klien di sektor pemerintah untuk menggunakan GPU AI Nvidia,” tambah Danny.

Advertisement
Baca Juga:  Penyesalan Terbesar Intel: Kisah Gagalnya Akuisisi Nvidia yang Mengubah Sejarah Industri Chip

Kerja sama strategis antara Indosat dan Nvidia diawali pada Februari 2024 dengan tujuan mewujudkan infrastruktur AI berdaulat di Indonesia. Indosat, melalui anak usahanya Lintasarta, menjadi mitra cloud Nvidia pertama di Indonesia yang menawarkan layanan AI Cloud berskala dan berkinerja tinggi. Layanan ini mengikuti arsitektur sesuai referensi Nvidia untuk membantu mendorong Indonesia ke garis depan komunitas AI Cloud global.  

Layanan GPU Nvidia Indosat dikemas dalam bentuk GPU-as-a-Service (GPUaaS) dengan nama “Deka GPU”. Layanan ini menyediakan akses ke kemampuan AI/Machine Learning mumpuni yang didesain khusus untuk pekerjaan komputasi berat, termasuk penyediaan infrastruktur, platform, dan layanan bare metal. “Layanan Bare Metaladalah layanan cloud publik yang pelanggan menyewa sumber daya perangkat keras khusus dari penyedia layanan jarak jauh. Ini menawarkan sumber daya perangkat keras tanpa sistem operasi yang terinstal atau infrastruktur virtualisasi,” jelas Danny.  

Kapabilitas ini akan memastikan layanan supercomputing cloudyang andal, serta memanfaatkan AI untuk menciptakan inovasi bagi penggunanya. Adopsi teknologi AI di Indonesia diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga:  Ingin Dapat GiveAway Rp 15,7 Miliar dari Microsoft, Begini Caranya & Syaratnya

Riset IDC menunjukkan bahwa pasar AI di Indonesia akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate(CAGR) sebesar 26,2% selama periode 2022-2027. Hal ini didorong oleh berbagai faktor, di antaranya adalah transformasi digital, peningkatan akses internet, dan kebutuhan akan otomatisasi proses bisnis.  

Namun, perkembangan AI di Indonesia juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti keterbatasan talenta di bidang AI, kurangnya infrastruktur yang memadai, dan kekhawatiran terhadap etika dan keamanan data. Indosat berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dalam menjawab tantangan dan peluang di era AI.

Advertisement

Melalui kerja sama dengan Nvidia, Indosat berupaya menyediakan infrastruktur AI yang terjangkau, andal, dan mudah diakses oleh berbagai kalangan. “Sebagai technology powerhouse, Indosat bercita-cita menjadi salah satu penggerak utama dari demokratisasi digitalisasi di Tanah Air,” tegas Danny.

Untuk mendukung ekspansi layanan AI Cloud, Indosat telah menyiapkan capital expenditure(capex) hingga Rp12,7 triliun pada 2024. Selain bekerja sama dengan Nvidia, Indosat juga bermitra dengan Huawei dalam pengembangan AI.

Baca Juga:  Bos Google Ungkapkan Bukti Bahwa AI Sudah Gantikan Manusia

Perusahaan melakukan berbagai kerja sama strategis dengan berbagai mitra berskala global, mulai dari peluncuran pusat pameran inovasi, Indosat Marvelous Xperience (MX) Center, hingga kerja sama strategis dalam pengelolaan pusat data berteknologi tinggi.

Melalui kerja sama ini, AI Cloud milik Indosat dan Lintasarta yang didukung oleh Nvidia akan berkembang menjadi pusat data generasi baru yang berkelanjutan, hyper-connected, dan dilengkapi kecerdasan buatan. Teknologi ini nantinya akan diimplementasikan pada pusat data yang dioperasikan oleh BDx Indonesia, sebuah perusahaan patungan Indosat Ooredoo Hutchison, Lintasarta, dan BDx Data Center.

Kesuksesan Indosat dalam menjual layanan GPU Nvidia menunjukkan bahwa pasar AI di Indonesia sangat menjanjikan. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan para pemain global, Indosat berpotensi menjadi pemimpin pasar dalam penyediaan layanan AI Cloud di Indonesia. Hal ini sekaligus akan mendorong percepatan transformasi digital dan peningkatan daya saing Indonesia di era industri 4.0. (nova/alief)

Advertisement