DenyutPasar
IHSG Loyo, Asuransi Jiwa Optimis Hadapi Gejolak Pasar Modal
Rifinet.com, Jakarta – Lesunya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 0,83% year-to-date (YTD) turut mengguncang hasil investasi perusahaan asuransi jiwa. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan penurunan hasil investasi hingga 29,99% yoy menjadi Rp11,46 triliun pada Juni 2024.
Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu, mengungkapkan bahwa penurunan ini merupakan imbas dari pelemahan pasar modal yang juga dirasakan sektor bisnis lain. Namun, AAJI optimistis kondisi ini bersifat sementara dan tidak akan mengubah strategi investasi jangka panjang perusahaan asuransi jiwa.
“Lesunya pasar modal saat ini tidak akan membuat perusahaan asuransi jiwa melakukan cut loss atau beralih ke instrumen investasi lain,” tegas Togar kepada Bisnis(7/8).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penurunan hasil investasi terbesar terjadi pada lini usaha PAYDI, terutama pada instrumen saham dan reksadana yang masing-masing memiliki porsi 26% dan 14% dari total investasi asuransi jiwa.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyarankan perusahaan asuransi untuk meninjau kembali strategi investasi dan mempertimbangkan pengalihan ke instrumen dengan potensi imbal hasil lebih baik.
“Perusahaan asuransi harus berpegang pada prinsip liability driven investmentuntuk memastikan kecukupan investasi dan likuiditas dalam memenuhi kewajiban kepada pemegang polis,” ujar Ogi.
Meskipun dihadapkan pada tantangan pasar modal, AAJI tetap optimistis terhadap prospek industri asuransi jiwa. Togar menekankan pentingnya fokus pada produk asuransi jiwa jangka panjang yang tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek.
Dengan keyakinan akan pemulihan pasar modal dan strategi investasi yang bijaksana, industri asuransi jiwa diharapkan dapat melewati masa sulit ini dan terus memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat.