Connect with us

RuangMaya

Googling Terancam Punah? Gen Z Pilih TikTok untuk Cari Informasi

Published

on

Rifinet.com– Istilah “Googling”, yang dulu identik dengan pencarian informasi di internet, kini menghadapi tantangan besar, terutama dari generasi muda. Gen Z, yang tumbuh di era digital yang matang, semakin meninggalkan kebiasaan “Googling” dan beralih ke platform media sosial seperti TikTok untuk mencari informasi, rekomendasi, bahkan menyelesaikan tugas sekolah.

Perubahan perilaku ini terlihat jelas dalam survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor dan Talker Research. Hasilnya menunjukkan bahwa 45% Gen Z lebih memilih menggunakan “social searching” di platform seperti TikTok dan Instagram dibandingkan Google. Angka ini jauh melampaui generasi-generasi sebelumnya, seperti milenial (35%), Gen X (20%), dan Boomer (kurang dari 10%).

Bagi Gen Z, platform media sosial bukan hanya tempat bersosialisasi, tetapi juga sumber informasi utama. Mereka mencari tahu apa yang harus dibeli, tempat makan, dan cara menghabiskan waktu mereka melalui konten-konten yang disajikan di TikTok dan Instagram. Data dari GWI Core menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan media sosial sebagai mesin pencari utama, dari 40% pada tahun 2016 menjadi hampir 52% pada tahun 2023.

Pergeseran paradigma pencarian informasi ini tentu saja menarik perhatian para pelaku bisnis. Gen Z, dengan daya beli yang diprediksi mencapai 12 triliun dolar AS pada tahun 2023, menjadi target pasar yang sangat menggiurkan. Platform media sosial seperti Instagram dan TikTok telah merespons tren ini dengan mengembangkan fitur e-commerce dan iklan yang disesuaikan, menghasilkan pendapatan iklan yang signifikan dari pengguna di bawah umur saja.

Google, sebagai raksasa mesin pencari, tentu saja tidak tinggal diam. Prabhakar Raghavan, wakil presiden senior Google, mengakui bahwa sekitar 40% anak muda beralih ke TikTok atau Instagram ketika mencari tempat makan siang, bukan Google Maps atau Search. Kekalahan Google dalam gugatan antimonopoli baru-baru ini semakin memperumit situasi, karena perusahaan tersebut harus menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar pencarian.

Advertisement

Untuk tetap relevan, Google telah melakukan berbagai upaya adaptasi. Mereka berinvestasi dalam teknologi seperti kacamata augmented reality dengan fitur “multi search” yang memungkinkan pencarian menggunakan gambar dan teks. Selain itu, fitur “near me” membantu pengguna menemukan produk, toko, dan layanan terdekat.

Google juga sedang menguji fitur “Ask Photos” yang menggunakan model AI Gemini untuk menjawab pertanyaan tentang informasi dalam foto pengguna. Fitur ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pencarian yang lebih personal dan relevan bagi pengguna, sehingga dapat menarik kembali minat Gen Z.

Pergeseran dari “Googling” ke “social searching” menunjukkan perubahan besar dalam cara kita berinteraksi dengan internet. Generasi muda menginginkan pengalaman pencarian yang lebih visual, interaktif, dan personal. Platform media sosial telah berhasil memenuhi kebutuhan ini, sementara Google masih berusaha mengejar ketinggalan.

Masa depan pencarian informasi tampaknya akan semakin terfragmentasi. Pengguna akan memilih platform yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Google, sebagai pemain utama, harus terus berinovasi dan beradaptasi agar tetap relevan di era digital yang terus berubah.

Perubahan perilaku pencarian informasi ini juga memiliki implikasi besar bagi bisnis dan strategi pemasaran. Perusahaan perlu mempertimbangkan kehadiran mereka di platform media sosial dan menyesuaikan konten mereka agar sesuai dengan preferensi Gen Z. Kolaborasi dengan influencer dan kreator konten juga dapat menjadi strategi efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Advertisement

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, memahami perilaku dan preferensi pengguna menjadi kunci sukses. Google dan platform media sosial lainnya harus terus berinovasi untuk memberikan pengalaman pencarian yang terbaik bagi pengguna, sementara bisnis dan pemasar perlu menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan di mata generasi muda.

“Googling” mungkin sedang menghadapi ancaman kepunahan, tetapi pencarian informasi akan terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan pengguna. Masa depan pencarian informasi adalah tentang personalisasi, relevansi, dan pengalaman pengguna yang mulus, baik itu melalui mesin pencari tradisional maupun platform media sosial. (gege/fine)