RaksasaBisnis
Foxconn Bangun Pabrik Superchip Nvidia Terbesar di Dunia
Rifinet.com– Foxconn, raksasa manufaktur elektronik yang berbasis di Taiwan, mengumumkan langkah ambisius untuk membangun fasilitas produksi superchip Nvidia GB200 terbesar di dunia. Keputusan ini dipicu oleh lonjakan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap platform Blackwell Nvidia, yang menjadi tulang punggung pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) generasi terbaru.
Benjamin Ting, Wakil Presiden Senior divisi solusi enterprise cloud Foxconn, mengungkapkan rencana besar ini dalam acara teknologi tahunan Foxconn di Taipei pada Selasa (8/10). “Kami sedang membangun fasilitas produksi GB200 terbesar di dunia,” ujarnya dengan penuh keyakinan, meskipun lokasi pasti dari mega-pabrik ini masih dirahasiakan.
Foxconn, yang selama ini dikenal sebagai perakit utama iPhone untuk Apple, kini bertransformasi menjadi pemain kunci dalam revolusi AI. Kolaborasi strategis dengan Nvidia, produsen chip grafis terkemuka di dunia, menunjukkan keseriusan Foxconn dalam memenuhi kebutuhan pasar yang semakin haus akan teknologi AI. “Permintaannya luar biasa besar,” tegas Ting, menekankan besarnya kebutuhan pasar terhadap platform Blackwell Nvidia.
Blackwell merupakan platform komputasi revolusioner yang dirancang khusus untuk mendukung pengembangan aplikasi AI mutakhir, seperti deep learning, machine learning, dan high-performance computing. Platform ini menggabungkan CPU Grace Hopper dengan GPU berbasis arsitektur Blackwell untuk memberikan kinerja AI yang belum pernah ada sebelumnya, dengan fokus pada peningkatan skalabilitas, efisiensi, dan keamanan.
Blackwell menawarkan bandwidth memori yang lebih tinggi, interkoneksi yang lebih cepat, dan dukungan untuk teknologi AI terkini, sehingga memungkinkan pengembangan dan penerapan model AI yang lebih besar dan lebih kompleks.
Pernyataan Ting ini diamini oleh Deepu Talla, Wakil Presiden Nvidia untuk AI dan robotika, yang turut hadir dalam acara tersebut. Talla menggantikan CEO Nvidia, Jensen Huang, yang pada tahun lalu sempat hadir di acara yang sama.
Chairman Foxconn, Young Liu, menyatakan bahwa rantai pasokan perusahaan telah siap untuk menghadapi revolusi AI. Foxconn memiliki keunggulan kompetitif dalam teknologi manufaktur canggih, termasuk sistem pendingin cairan dan disipasi panas yang krusial untuk mendukung infrastruktur server GB200. GB200 sendiri adalah akselerator grafis berperforma tinggi yang dirancang khusus untuk meningkatkan kinerja sistem AI.
Chip ini menawarkan kecepatan pemrosesan data yang luar biasa dan efisiensi energi yang tinggi, sehingga menjadi pilihan ideal untuk menjalankan aplikasi AI yang kompleks. GB200 dibangun di atas arsitektur GPU Nvidia Hopper, yang dikenal dengan kemampuannya dalam menangani workload AI dan HPC yang intensif.
Pembangunan pabrik superchip Nvidia oleh Foxconn ini diharapkan akan mempercepat adopsi teknologi AI di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, keuangan, manufaktur, hingga transportasi. Ketersediaan platform Blackwell yang lebih luas juga diharapkan akan memicu inovasi di bidang AI, dengan munculnya aplikasi dan layanan baru yang lebih canggih. Misalnya, di bidang kesehatan, AI dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit lebih dini, mengembangkan obat baru, dan memberikan perawatan yang lebih personal.
Kemitraan strategis ini akan memperkuat posisi Foxconn dan Nvidia sebagai pemimpin di pasar teknologi AI global. Foxconn akan memperoleh akses ke teknologi chip terkini dari Nvidia, sementara Nvidia akan mendapatkan mitra manufaktur yang handal dan berpengalaman. Selain itu, pembangunan dan operasional pabrik superchip ini akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian.
Tentu saja, Foxconn dan Nvidia juga akan menghadapi sejumlah tantangan, seperti persaingan global yang ketat, ketegangan geopolitik yang dapat mempengaruhi rantai pasokan, dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Namun, dengan strategi yang tepat, kedua perusahaan ini memiliki peluang besar untuk memanfaatkan pertumbuhan pasar AI yang eksponensial dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri teknologi global.
Dengan meningkatnya produksi GB200 dan ketersediaan platform Blackwell, diharapkan akan terjadi akselerasi adopsi dan inovasi AI di berbagai sektor. Foxconn dan Nvidia memiliki peluang besar untuk memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan teknologi AI di masa depan. (nova/fine)