CakrawalaTekno
AMD Tenagai FSR dengan AI, Demi Saingi NVIDIA DLSS
Rifinet.com, Jakarta– Persaingan di ranah teknologi grafis kian sengit. AMD dikabarkan tengah menggodok teknologi mutakhir berbasis kecerdasan buatan (AI) yang disiapkan untuk menyaingi NVIDIA Deep Learning Super Sampling (DLSS). Teknologi anyar ini akan diintegrasikan ke dalam FidelityFX Super Resolution (FSR), teknologi upscaling andalan AMD.
Informasi yang beredar dari GPUOpen menyebutkan bahwa AMD tengah berupaya keras menciptakan teknologi yang mampu menandingi DLSS, teknologi upscaling dan denoising berbasis AI milik NVIDIA. DLSS sendiri telah terbukti ampuh dalam meningkatkan performa grafis tanpa mengorbankan kualitas visual, berkat pemanfaatan Tensor Core, unit pemrosesan khusus pada kartu grafis NVIDIA RTX yang dioptimalkan untuk operasi AI.
AMD sebenarnya telah meluncurkan FSR sebagai alternatif bagi para gamer. Namun, teknologi tersebut masih memiliki beberapa kekurangan dibandingkan DLSS, terutama dalam hal denoising. Untuk itu, AMD memutuskan untuk memanfaatkan kemampuan AI dalam pengembangan FSR terbaru.
Langkah strategis ini diambil AMD untuk mengejar ketertinggalan dari NVIDIA. Dengan mengintegrasikan AI, FSR diharapkan mampu meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan pada resolusi yang lebih tinggi. AI dapat mempelajari pola dan detail dalam gambar untuk menghasilkan hasil upscaling yang lebih akurat dan natural, sehingga menghasilkan gambar yang lebih tajam dan detail.
Selain itu, FSR dengan AI diprediksi akan lebih efektif menghilangkan noise pada gambar, terutama pada gambar yang dihasilkan oleh ray tracing, tanpa mengorbankan detail penting. Hal ini akan menghasilkan gambar yang lebih bersih dan realistis.
Tidak hanya itu, AI dapat mengoptimalkan penggunaan daya kartu grafis sehingga menghasilkan performa yang lebih baik dengan konsumsi daya yang lebih rendah. Ini akan memperpanjang umur baterai pada laptop gaming dan mengurangi tagihan listrik para gamer.
FidelityFX Super Resolution (FSR) pertama kali diperkenalkan pada tahun 2021 sebagai solusi open-source yang dapat digunakan di berbagai kartu grafis, termasuk NVIDIA dan Intel. FSR 1.0 menggunakan algoritma upscaling spasial untuk meningkatkan resolusi gambar.
FSR generasi pertama ini masih tertinggal dari DLSS dalam hal kualitas visual dan kemampuan denoising. AMD kemudian merilis FSR 2.0 yang mengusung algoritma temporal upscaling yang memanfaatkan informasi dari frame sebelumnya untuk menghasilkan gambar yang lebih tajam dan detail.
Pada Agustus 2023, AMD kembali memperkenalkan FSR 3 yang menambahkan fitur Fluid Motion Frames, teknologi interpolasi frame yang mirip dengan NVIDIA DLSS 3 Frame Generation.
Kehadiran alternatif yang lebih kompetitif dari AMD akan mendorong NVIDIA untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas DLSS. Hal ini pada akhirnya akan menguntungkan konsumen dengan memberikan pilihan teknologi upscaling yang lebih beragam dan berkualitas tinggi.
FSR yang bersifat open-source memungkinkan teknologi upscaling dapat diakses oleh lebih banyak gamer, terlepas dari jenis kartu grafis yang mereka gunakan. Ini akan memungkinkan lebih banyak gamer untuk menikmati manfaat teknologi upscaling tanpa harus terbatas pada hardware tertentu.
Gamer dapat menikmati game dengan resolusi dan frame rate yang lebih tinggi tanpa harus mengorbankan kualitas visual atau merogoh kocek terlalu dalam untuk membeli kartu grafis terbaru. Hal ini akan meningkatkan imersitas dan kenikmatan bermain game bagi para gamer.
Meskipun menjanjikan, pengembangan teknologi AI pada FSR tidak lepas dari tantangan. Menerapkan AI dalam upscaling dan denoising membutuhkan keahlian dan sumber daya yang besar. AMD perlu menginvestasikan waktu dan dana yang cukup untuk mengembangkan dan mengoptimalkan teknologi ini.
AMD perlu memastikan bahwa teknologi AI pada FSR dapat berjalan optimal di berbagai jenis kartu grafis dan konfigurasi sistem. Optimalisasi yang baik akan memastikan bahwa teknologi ini dapat diakses oleh semua gamer, terlepas dari spesifikasi PC mereka.
Agar teknologi AI pada FSR dapat dinikmati oleh gamer, AMD perlu meyakinkan para developer game untuk mengintegrasikan teknologi tersebut ke dalam game mereka. Dukungan dari developer game sangat penting untuk kesuksesan teknologi ini.
AMD sedang mengambil langkah besar dengan mengembangkan teknologi AI untuk FSR. Langkah ini menunjukkan komitmen AMD untuk terus berinovasi dan bersaing di pasar kartu grafis. Jika berhasil, teknologi ini berpotensi mengubah lanskap industri game dan memberikan pengalaman gaming yang lebih baik bagi para gamer di seluruh dunia. (nova/fine)