CakrawalaTekno
FAA Larang Terbang Roket SpaceX Usai Insiden Gagal Mendarat
Rifinet.com, Jakarta– Ambisi Elon Musk menjelajah angkasa mendapat pukulan telak. Badan Penerbangan Federal AS (FAA) pada Rabu (28/8) secara resmi melarang sementara penerbangan roket andalan SpaceX, Falcon 9, menyusul insiden gagal mendarat yang dramatis.
Kejadian bermula saat Falcon 9 sukses meluncurkan satelit Starlink ke orbit dari Florida. Namun, tahap pendorong roket yang seharusnya mendarat mulus di tongkang laut justru terjungkal ke samudera.
“Insiden ini melibatkan kegagalan pendorong Falcon 9 saat mendarat. Tak ada korban jiwa atau kerusakan properti publik. FAA telah meminta penyelidikan,” tegas juru bicara FAA.
Kegagalan pendaratan Falcon 9, roket andalan Barat untuk misi luar angkasa, tergolong langka. Terakhir kali terjadi pada Juli 2016, yang juga berujung pada kegagalan peluncuran satelit Starlink.
Meski tak ada muatan manusia atau satelit yang terancam dalam insiden Rabu lalu, FAA menilai kegagalan ini mengindikasikan adanya masalah pada roket yang bisa berdampak fatal di misi mendatang jika tak diselidiki tuntas.
Dampaknya langsung terasa. Misi Polaris Dawn SpaceX, yang digadang-gadang sebagai perjalanan luar angkasa pribadi pertama, terpaksa ditunda. Misi ini awalnya dijadwalkan meluncur minggu ini, namun terkendala masalah teknis dan cuaca buruk, kini ditambah lagi dengan larangan terbang Falcon 9.
Belum jelas pula bagaimana larangan ini akan mempengaruhi misi NASA yang juga mengandalkan Falcon 9. NASA dijadwalkan meluncurkan dua astronotnya pada akhir September menggunakan pesawat ruang angkasa Crew Dragon yang akan menjemput dua astronot yang terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional tahun depan.
SpaceX, yang dikenal dengan inovasinya dalam teknologi roket yang dapat digunakan kembali, kini harus menghadapi tantangan serius. Pendorong yang gagal mendarat pada Rabu lalu tercatat telah melakukan 23 penerbangan.
“Setelah pendakian sukses, pendorong tahap pertama Falcon 9 terbalik setelah mendarat di pesawat nirawak A Shortfall of Gravitas,” ungkap SpaceX.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa meski teknologi roket semakin maju, risiko tetap mengintai. FAA kini mengawasi ketat penyelidikan SpaceX untuk memastikan keselamatan publik tetap terjaga sebelum Falcon 9 kembali mengudara. (nova/fine)